BERBUAT BENAR ADALAH KEHARUSAN, BERBUAT TIDAK BENAR ADALAH KETIDAK HARUSAN

Rabu, 06 Januari 2016

Hmmm... KPK Dalami Dugaan Aliran Duit Korupsi Wawan ke Rano Karno

JAKARTA - Komisi Pemberantasan Korupsi akan mendalami aliran uang dugaan tindak pidana pencucian uang Tubagus Chaery Wardhana, adik kandung Gubernur Banten Ratu Atut Chosiyah. Uang Wawan diduga mengalir ke sejumlah pihak, termasuk Gubernur Banten Rano Karno. 
Kepala Bagian Pemberitaan dan Informasi KPK Priharsa Nugraha mengatakan, pihaknya akan memastikan terlebih dahulu apakah benar ada laporan dari Wawan terkait dugaan tersebut. 
"Jika benar (ada laporan) akan ditelaah dan didalami terlebih dulu," kata Priharsa, Rabu (6/1). 
Hanya saja Priharsa enggan menanggapi lebih lanjut terkait persoalan ini. Yang pasti, kata dia, kalau ada laporan pasti akan di dalami. 
Seperti diketahui, soal dugaan aliran uang itu diungkapkan kuasa hukum Wawan, Maqdir lsmail. Pemberian uang kepada Rano itu, kata Maqdir, dilakukan beberapa kali. Bahkan, saat Rano masih menjabat Wakil Bupati Tangerang periode 2008-2013. 
"Itu ada iya. Pemberian ada yang sebelum pencalonan Wakil Gubernur, ketika itu Wakil Bupati. Ada juga sesudah terpilih (jadi Wakil Gubernur)," ungkap Madir saat dikonfirmasi, Selasa (5/1).
Maqdir mengatakan kliennya telah melaporkan soal pemberian uang itu kepada KPK. Maqdir mempertanyakan, apakah keterangan saksi dalam proses penyidikan dan laporan kliennya itu mau diusut KPK atau tidak. 
"Waktu itu sudah disampaikan (kepada) penyidik KPK. Jadi mestinya ditanya ke yang bersangkutan (Rano) kan, ada atau nggak," pungkas Maqdir.
Sementara, seperti diberitakan Radar Banten (Grup Jawa Pos), Selasa (5/1) Rano Karno enggan menanggapi serius saat ditanya terkait uang sebesar Rp 3 miliar yang disebut diberikan Wawan. Ditemui setelah penyerahan Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) sore tadi, orang nomor satu di Banten ini memilih tutup mulut.
“Apa? Uang yang mana? Yaelah,” kata Rano singkat saat ditemui di Pendopo Gubernur Banten KP3B, sambil masuk ke dalam ruang kerjanya, Selasa (5/1). (boy/jpnn)

Tidak ada komentar: