INILAH.COM, Jakarta - Menteri Perindustrian dan Perdagangan Marie Elka Pangestu didesak untuk tidak terlalu membuka pintu bagi impor bahan mentah maupun jadi di bidang garmen, terutama kain dan pakaian batik.
Demikian pernyataan dari daerah pemilihan pekalongan, pemalang dan batang Jawa Tengah, M. Hanif Dhakiri, di sela-sela pertemuan resesnya bersama ratusan pemilihnya di Kec Warung Asem Kab. Batang, seperti diterima dalam siaran pers kepada INILAH.COM, Senin (2/5/2011).
Menurut Hanif, ada kecenderungan pemerintah dalam hal ini Kemperindag untuk memfasilitasi masuknya produk2 asing ke Indonesia. Satu diantaranya adl masuknya kain dan pakaian batik dari China.
"Ini nggak bener. Kalau impor digalakkan terus, industri kecil dan menengah kita bisa gulung tikar semua", katanya mengingatkan.
Warga Kabupaten Batang mengeluhkan jatuhnya harga batik karena pengaruh batik dari Cina. "Banyak usaha batik disini tutup krn pasar mandeg dan biaya produksi nggak ketutup. Pengangguranpun jadinya makin banyak, termasuk menimpa buruh-buruh penjahit yang jadi korban pertama", keluh Ikhwan salah satu pengusha lokal.
Sekretaris Fraksi PKB DPR RI ini menjanjikan menindaklanjuti keresahan dan keluhan warga kepada pemerintah. "Secepatnya saya akan surati Menperindag dan Komisi VI DPR agar masalah ini menjadi perhatian. Sudah saatnya industri lokal diproteksi dari serangan produk-produk asing yang lebih kompetitif. Kalau bukan pemerintah yang lindungi industri kecil, lalu siapa?", tanyanya.
Hanif meminta Kemperindag lebih hati-hati dalam menerapkan kebijakan impor barang. Menurut Hanif, tak semua barang harus diimpor dari luar. "Yang memang disini tak ada atau kekurangan saja yang boleh impor. Selebihnya ya harus memprioritaskan produksi dalam negeri", tandasnya.[iaf]
Demikian pernyataan dari daerah pemilihan pekalongan, pemalang dan batang Jawa Tengah, M. Hanif Dhakiri, di sela-sela pertemuan resesnya bersama ratusan pemilihnya di Kec Warung Asem Kab. Batang, seperti diterima dalam siaran pers kepada INILAH.COM, Senin (2/5/2011).
Menurut Hanif, ada kecenderungan pemerintah dalam hal ini Kemperindag untuk memfasilitasi masuknya produk2 asing ke Indonesia. Satu diantaranya adl masuknya kain dan pakaian batik dari China.
"Ini nggak bener. Kalau impor digalakkan terus, industri kecil dan menengah kita bisa gulung tikar semua", katanya mengingatkan.
Warga Kabupaten Batang mengeluhkan jatuhnya harga batik karena pengaruh batik dari Cina. "Banyak usaha batik disini tutup krn pasar mandeg dan biaya produksi nggak ketutup. Pengangguranpun jadinya makin banyak, termasuk menimpa buruh-buruh penjahit yang jadi korban pertama", keluh Ikhwan salah satu pengusha lokal.
Sekretaris Fraksi PKB DPR RI ini menjanjikan menindaklanjuti keresahan dan keluhan warga kepada pemerintah. "Secepatnya saya akan surati Menperindag dan Komisi VI DPR agar masalah ini menjadi perhatian. Sudah saatnya industri lokal diproteksi dari serangan produk-produk asing yang lebih kompetitif. Kalau bukan pemerintah yang lindungi industri kecil, lalu siapa?", tanyanya.
Hanif meminta Kemperindag lebih hati-hati dalam menerapkan kebijakan impor barang. Menurut Hanif, tak semua barang harus diimpor dari luar. "Yang memang disini tak ada atau kekurangan saja yang boleh impor. Selebihnya ya harus memprioritaskan produksi dalam negeri", tandasnya.[iaf]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar