INILAH.COM, Jakarta - Mantan Kepala Polisi Republik Indonesia (Kapolri) tahun 1978-1982, Jendral (purn) Awaloedin Djamin menilai, media massa kurang menghargai kinerja yang telah dilakukan polisi, sehingga masyarakat kurang mengenal prestasi-prestasi yang telah diraih Polri.
"Media massa jangan cuma menyoroti kekurangannya saja. Kepolisian kita, kepolisian yang besar di dunia," kata Awaloedin Djamin dalam acara peluncuran buku di Hotel Borobudur, Jakarta Pusat, Selasa (24/5/2011) malam.
Dia mencontohkan, salah satunya prestasi Polri dalam penanganan terorisme. "Penanganan teror bom yang ditangani polri merupakan prestasi yang diraih dalam ukuran dunia," tambahnya.
Dalam melakukan tugas itu, Polri memerlukan bantuan dari masyarakat, untuk menyelesaikan segala permasalahan. " 50% Polri, 50% nya lagi masyarakat. Harus ada pembagian tugas, mana bagian Polri, mana bagian reserse, NU, Muhammadiyah," ujar dia.
Sementara terkait kasus NII, Kapolri Jendral Timur Pradopo, menegaskan, pihaknya masih mendalami pemeriksaan terhadap enam anggota Negara Islam Indonesia (NII) Komanden Wilayah (KW) 9 yang ditangkap di Ungaran Barat, Semarang, Jawa Tengah, Senin (23/5/2011) malam.Dalam melakukan tugas itu, Polri memerlukan bantuan dari masyarakat, untuk menyelesaikan segala permasalahan. " 50% Polri, 50% nya lagi masyarakat. Harus ada pembagian tugas, mana bagian Polri, mana bagian reserse, NU, Muhammadiyah," ujar dia.
"Tentunya enam orang itu masih diperlukan bukti-bukti permulaan yang cukup," kata Timur dikesempatan yang sama.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar