Muhammad Taufiqqurahman - detikNews
Sydney, - Sudah hampir 17 jam saat itu sejak
penyanderaan di Kafe Lindt, Sydney, Australia terjadi. Ketika, beberapa
petugas kepolisian mencoba masuk dan terdengar rentetan tembakan dan
kilat dari dalam kafe itu.
Setelah beberapa menit, kemudian
terlihat beberapa sandera malarikan diri keluar kafe dengan tangan
terangkat ke atas langit. Beberapa sandera kemudian ditandu keluar,
sementara polisi bersenjata lengkap menyerbu ke dalam kafe yang terletak
di wilayah Martin Place.
Seperti diberitakan AFP, Selasa
(16/12/2014), di antara para sandera, seorang wanita ikut dibawa keluar
dari dalam gedung oleh tim penolong, sambil dibopong dengan darah yang
menetes dari kakinya.
"Mereka adalah orang-orang yang sangat
berani, dan hanya karena ingin membeli secangkir kopi dan lalu mereka
terjebak dalam urusan yang mengerikan ini," ujar kepala kepolisian
Australia Andrew Scipione.
Kejadian saat penyerbuan itu itu
diceritakan kembali oleh beberapa jurnalis di Australia. "Kedengarannya
seperti suara rentetan petasan pada skala guntur," tulis reporter James
Robertson dari Sydney Morning Herald.
"Suara memantul di seluruh
gedung-gedung tinggi di sekitar ... dan sandera mulai mengalir keluar
dari dalam gedung," kata reporter ABC Siobhan Heanue.
Pada akhir
operasi penyerbuan itu, tiga orang tewas, termasuk penyandera, yang
diidentifikasi oleh media sebagai Man Haron Monis. Dari 17 sandera, enam
orang mengalami terluka.
"Luar biasa, dalam semalam kita telah
kehilangan beberapa dari kita. Kami tidak pernah berpikir kami akan
lihat hal ini di kota kami," kata Wali Kota New South Wales Mike Baird.
"Peristiwa ini lihat telah mengguncang kami, tetapi mereka tidak menyurutkan tekad kami," tambahnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar