Imam Wahyudiyanta - detikNews
Gresik - Rabu kemarin adalah hari menegangkan bagi
Kapten (Arh) Suwanto, Perwira Seksi Personalia (Pasipers) Kodim 0817
Gresik. Selama kurang lebih 3 jam, ia berinteraksi sekaligus ikut
membekuk pelaku penyanderaan siswi SD. Begini ceritanya.
Pagi
kemarin, saat hendak masuk ruangan Pasipers, Suwanto mendengar jeritan
dari jalan raya. Ia kira ada kecelakaan. Pria berkumis tebal itu berlari
mengecek sumber suara. Ternyata perkiraannya keliru. Yang terjadi
adalah seorang pria yang kemudian diketahui bernama Fuad Ahmad (32)
menyandera siswa SD di seberang Kodim.
"Pelaku menghunus pisau
dan menempelkan ke leher siswi itu," kata Suwanto kepada detikcom di
Kodim 0817 Gresik, Jl RA Kartini, Rabu (17/12/2014) malam.
Peristiwa
itu menimbulkan kehebohan dan memacetkan lalu lintas. Untuk mencegah
efek lebih parah, Suwanto dan Perwira Seksi Intelijen (Pasintel) Kapten M
Nurul Qomar menyuruh dan mengajak pelaku ke areal Kodim.
Area
kehebohan pun berpindah, dari jalan dan sekolah ke Kodim. Sejumlah
personel Kodim kaget dengan aksi nekat pelaku. Mereka khawatir korban
dilukai.
Negosiasi pun dilakukan. Suwanto mengambil peran.
Setidaknya butuh waktu 2-3 jam untuk memastikan pelaku tidak berbuat
nekat: melukai korban. Mau tak mau, kemauan pelaku dituruti. Dia diantar
ke Pelabuhan Tanjung Perak dengan menggunakan mobil patroli Kodim.
Suwanto 'dipaksa' pelaku jadi sopir. Jadi di mobil itu, ada Suwanto,
pelaku, dan korban.
Mobil patroli itu dikuntit polisi dan
personel Kodim. Dalam perjalanan, tepatnya di Jl Veteran, saat
iring-iringan mobil berhenti, Suwanto menarik tarik tangan pelaku yang
memegang pisau dan menahannya. Sedangkan polisi dan anggota Kodim
membebaskan korban.
Dor! Pelaku ditembak karena terus berontak
dan melawan. Ia tewas seketika. Sedangkan korban berhasil diselamatkan.
Drama penyanderaan itu pun berakhir. Suwanto dan semua orang lega.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar