Pewarta: Edy M Ya`kub
Surabaya (ANTARA
News) - Sebanyak 130 prajurit Korps Marinir yang tergabung dalam Satuan
Tugas Marinir Ambalat XVII berangkat ke kawasan perbatasan
Indonesia-Malaysia di Ambalat, Kalimantan Timur.
Keberangkatan 130 prajurit itu dilepas Komandan Pasmar-1 Brigjen TNI
(Mar) Siswoyo Hari Santoso di lapangan apel Batalyon Infanteri-5
Marinir, Ujung, Surabaya, Kamis.
Di hadapan 130 anggota Satgasmar Ambalat XVII, Siswoyo mengatakan
Pasmar-1 untuk kesekian kalinya mendapatkan kehormatan dari negara guna
memberangkatkan prajurit-prajurit terpilihnya untuk melaksanakan tugas
mulia mempertahankan kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia
(NKRI) di Kalimantan Timur.
"Para prajurit akan bertugas di perbatasan Pulau Sebatik yang
tergabung dalam satuan tugas pengamanan perbatasan di bawah kendali
operasi Guspurlatim," katanya.
Di daerah Pulau Sebatik, lanjutnya, terdapat batas wilayah antara
Indonesia dengan negara Malaysia, yakni batas wilayah yang mempunyai
nilai sangat strategis terhadap penentuan batas wilayah kedaulatan kedua
negara.
Dengan kesiapan prajurit yang tergabung dalam Satgasmar Ambalat
XVII, Komandan Pasmar-1 berkeyakinan bahwa seluruh anggota Satgas mampu
melaksanakan tugas menjaga nama baik Korps Marinir dalam mengemban tugas
negara tersebut.
"Tugas kalian yang paling berat yaitu mengatasi kejenuhan dan
mengatasi hawa nafsu, itulah musuh yang paling berat yang kalian hadapi,
namun saya yakin prajurit-prajurit yang tergabung dalam Satgasmar
Ambalat XVII mampu melaksanakan tugas-tugas dengan baik," katanya.
Dalam kesempatan itu, Komandan Pasmar-1 mengharapkan kepada seluruh
anggota satgas agar menjauhi perselisihan dengan masyarakat, sebaliknya
justru berusaha menjadi bagian dari masyarakat dan mencari nilai-nilai
kearifan budaya lokal sehingga kehadiran Satgasmar Ambalat XVII bisa
diterima masyarakat.
"Yang tidak kalah penting adalah selalu menjalin kerja sama dengan
satuan tugas yang lain seperti Polri, TNI, dan masyarakat," katanya.
Sementara itu, Komandan Satgasmar Ambalat XVII Kapten Marinir Ahmad
Fauzi mengatakan sebelum berangkat ke daerah penugasan, Satgasmar
Ambalat XVII telah menerima pembekalan tentang kondisi geografi dan
demografi, pengetahuan keimigrasian, pengetahuan hukum HAM dan
Humaniter, pengetahuan hukum laut internasional, dan situasi keamanan
saat ini di daerah perbatasan.
Selain itu juga pengetahuan agama, adat istiadat serta bahasa yang
dipakai masyarakat Pulau Sebatik. Prajurit juga telah melaksanakan
latihan pratugas di Pusat Latihan Tempur TNI AL Grati Pasuruan.
Personel Satgasmar Ambalat XVII, lanjutnya, selama enam bulan di
daerah penugasan akan menempati beberapa pos yaitu Sei Pancang, Sei
Taiwan, Balansiku, Sei Bajau, Tembaring, dan Bambangan.
Pelepasan 130 prajurit Marinir itu juga disaksikan Kepala Staf
Pasmar-1 Kolonel Marinir Bambang Suryo Aji, Danbrigif-1 Mar Kolonel
Marinir Markos, Danmenkav-1 Mar Kolonel Marinir Sarjito, Danmenbanpur-1
Mar Kolonel Marinir Nurri A Djatmika, Danmenart-1 Mar Kolonel Marinir M
Nadir, para Asisten Pasmar-1, dan perwira di jajaran Pasmar-1.
Dalam waktu yang sama (26/9), Komandan Pasmar-1 Brigadir Jenderal
TNI (Mar) Siswoyo Hari Santoso melakukan kunjungan kerja ke Batalyon
Marinir Pertahanan dan Pangkalan V Surabaya, Ujung, Surabaya.
(E011/S024)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar