Jakarta (ANTARA News) - Pemerintah Amerika Serikat mengapresiasi peranan Indonesia dalam menciptakan situasi damai di kawasan serta senantiasa menjadi bagian dari solusi atas permasalahan global melalui cara-cara diplomasi.
Apresiasi Gedung Putih itu disampaikan Menlu AS John Kerry dalam pertemuannya dengan Menlu Marty Natalegawa di sela Sidang Majelis Umum PBB di New York, Jumat, seperti dikutip pernyataan pers Kementerian Luar Negeri RI di Jakarta Sabtu dini hari.
John Kerry menekankan peran dan kontribusi Indonesia yang selalu menjadi bagian dari solusi atas permasalahan global melalui cara-cara diplomasi.
"Kesiapan Indonesia untuk menjadi bagian dari Pasukan Perdamaian PBB atas Mandat dan di bawah payung PBB merupakan kontribusi nyata dalam upaya menyelesaikan permasalahan di Suriah," katanya.
Selain itu, Pemerintah AS juga mengapresiasi posisi prinsipil Indonesia terkait dengan penolakan penggunaan senjata kimia di Suriah.
Sementara itu, Menlu Marty Natalegawa mengatakan dia dan Kerry membahas sejumlah isu global dalam pertemuan di New York itu.
Disamping perkembangan Suriah dan kawasan Timur Tengah lainnya, ia mengatakan mereka juga menyinggung upaya ratifikasi Traktat Pelarangan Menyeluruh Uji Coba Nuklir (CTBT).
"Bagi Indonesia, diplomasi merupakan satu-satunya jalan untuk menyelesaikan tantangan global," kata Menlu Marty.
Marty secara spesifik menyambut baik perkembangan positif berbagai tantangan global yang merupakan hasil upaya diplomasi dewasa ini, termasuk kemajuan terkait pemusnahan senjata kimia Suriah dan isu nuklir Iran.
Marty kemudian juga menyampaikan arti penting negara-negara di kawasan Asia Pasifik, termasuk Amerika Serikat, dalam menciptakan situasi yang kondusif bagi keberlanjutan stabilitas keamanan dan kesejahteraan Asia Pasifik.
"Indonesia dan negara-negara anggota ASEAN akan melanjutkan kepemimpinan dalam membangun arsitektur regional di kawasan yang senantiasa mengedepankan stabilitas bersama, keamanan bersama dan kemakmuran bersama," kata Marty.
Pada pertemuan tersebut, kedua Menlu juga membahas upaya meningkatkan hubungan kedua negara, termasuk pertemuan Komisi Bersama tingkat Menteri pada akhir 2013 di Indonesia.
Mereka juga membahas persiapan penyelenggaraan Konferensi Tingkat Tinggi Forum Kerja Sama Ekonomi Asia Pasifik (APEC) di Bali pada 7-8 Oktober. (P012/R013)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar