Oleh: Ajat M Fajar
INILAH.COM, Jakarta - Wakil Ketua Komisi Yudisial (KY) Imam
Anshori Saleh memenuhi panggilan Badan Kehormatan (BK) DPR terkait
adanya pengakuan soal percobaan suap dari anggota DPR ke komisi tersebut
untuk meloloskan calon hakim agung.
Saat datang ke BK
DPR, Imam mengaku tidak membawa bukti apapun terkait adanya percobaan
penyuapan dari anggota DPR kepada dirinya dan beberapa anggota KY.
"Terserah, makanya saya tidak punya bukti, saya tidak ungkapkan namanya," ujar Imam di Gedung DPR, Senayan, Rabu (25/9/2013).
Imam
mengaku pernyataannya soal percobaan suap yang dilakukan anggota DPR
didasari atas pengalaman yang dialaminya. Sebab waktu itu anggota DPR
tersebut langsung menawarkan uang kepada dirinya untuk meloloskan salah
satu calon hakim agung.
"Bawa HP ini (bukti percakapan), bertemu
dua orang, ya bukti apa, komitmen saja, BK percaya tidak sama saya,
kalau tidak percaya, ya tanya ke komisioner yang lain, saya sudah
ungkapkan," tuturnya.
Imam mengaku dirinya tidak pernah
menyebutkan soal nama anggota DPR yang akan menyuapnya. Nama yang muncul
itu berasal dari Ketua KY Eman Suparman. "Yang ngomong kan pak Eman,
saya tidak sebut. Saya tidak pernah ungkapkan (nama)," katanya.[yeh]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar