Pekanbaru - Sebanyak 8 mahasiswa Universitas Andalas (Unand) Padang hanyut di sungai Batang Kuranji. Mereka belum melakukan kegiatan utama seperti arung jeram, tapi baru survei lokasi. Berikut penjelasan rektor mengenai kegiatan tersebut.
"Ini kegiatan rutin Mapala Unand sejak tahun 1989, selalu mengambil rute dari Belimbing hingga Patamuan, Batu BUsuk, Padang," kata Rektor Unand Dr Werry Darta Taifur dalam rilisnya, Minggu (29/9/2013).
Setiap anggota mapala dipastikan mengenal rute tersebut dengan baik. Saat kejadian, mahasiswa menyeberang Sungai Padang Janiah untuk kembali ke kampus. Namun nahas, baru bergerak 1 meter, air bah datang. Sejumlah mahasiswa terseret arus.
Sejatinya, pendidikan dasar mapala yang ke-24 dilaksanakan September, tapi pengurus dan panitia mengundur jadwal menjadi November dengan alasan cuaca. Sabtu (28/9) kemarin, panitia mencari rute alternatif.
"Mereka survei dan sore harinya kegiatan tersebut berakhir. Namun musibah air bah datang, 6 orang terbawa arus, dua orang ditemukan meninggal, 4 orang masih dicari dan dua orang lagi selamat," kata Werry.
Versi BPBD Sumatera Barat, korban berjumlah 8 orang. Hingga Minggu (29/9) dini hari, empat orang ditemukan, 2 selamat dan 2 meninggal.
Werry menyebut kegiatan mapala terjadwal dan sudah diizinkan pihak kampus. "Ada izin dari orangtua (mahasiswa) juga. Yang ikut dalam kegiatan Sabtu kemarin adalah anggota yang telah mempunyai ketrampilan tentang kegiatan di alam bebas. Namun Tuhan berkehendak lain, mereka menjadi korban keganasan air bah di sungai Padang Janiah," tutupnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar