Rini Friastuti - detikNews
Jakarta - Kabareskrim Polri Komjen Pol Sutarman menjadi calon tunggal Kapolri yang diajukan Presiden SBY ke DPR. Aktivis antikorupsi pesimis Sutarman dapat membawa perubahan di tubuh Polri.
"Ya kita tidak bisa berharap ada perubahan besar di kepolisian, ya begini-begini saja. Kalau transparansi internasional menyebut lembaga paling korup itu Polri, nanti di masa mendatang sepertinya tidak akan berubah," kata Koordinator ICW Danang Widoyoko, saat berbincang dengan detikcom, Jumat (28/9/2013) malam.
Senada dengan Danang, Koordinator Pukat UGM Zainal Arifin mempertanyakan alasan pengajuan Sutarman sebagai calon tunggal Kapolri. Menurut Zainal, pencalonan Sutarman cukup mengejutkan mengingat hubungannya dengan KPK yang kurang harmonis. Seperti diketahui perintah penangkapan Novel Baswedan adalah atas perintah Sutarman.
"Jadi kalau melihat posisi Sutarman y ang tidak pas, saya jadi agak kaget ketika Presiden SBY menunjuk dia," ujarnya.
Zainal juga mempertanyakan komitmen Sutarman untuk memberantas korupsi, terutama di lembaga Polri.
"Kalaupun memang jadi, yang menjadi catatan paling besar adalah komitmen dia dalam memberantas korupsi. Itu yang perlu dipertanyakan, khususnya di kepolisian sendiri," ujar Zainal.
Presiden SBY mengajukan Sutarman sebagai calon tunggal Kapolri ke DPR. Surat sudah diterima pimpinan DPD. Pria yang saat ini menjabat sebagai Kabareskrim itu akan segera menjalani uji kepatutan dan kelayakan di Komisi III DPR.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar