Oleh: Marlen Sitompul
INILAH.COM, Jakarta - Wakil Ketua DPR RI Pramono Anung mendukung
pencalonan Kabareskrim Komjen Pol Sutarman sebagai Kapolri menggantikan
Kapolri Jenderal Timur Pradopo. Alasannya, Sutarman memiliki track
record yang bagus dan merupakan figur yang modern.
Ia
meyakini proses penetapan Komjen Sutarman sebagai Kapolri, termasuk
proses fit and proper test di Komisi III DPR akan berjalan lancar.
"Apalagi
sesuai pernyataan Ketua PPATK (Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi
Keuangan) bahwa rekening yang bersangkutan (Sutarman) clear dan clean,
artinya wajar saja kalau beliau dicalonkan sebagai Kapolri dan menempati
jabatan itu," kata Pramono, di Gedung DPR, Jakarta, Kamis (3/10/2013).
Untuk
itu, Pramono secara personal mendukung Sutarman untuk menjabat sebagai
orang nomor satu di institusi Bhayangkara itu. "Jadi menurut saya,
beliau ini memang pilihan presiden yang perlu diapresiasi karena sangat
tepat," kata politisi PDIP ini.
Sebelum ditetapkan di Komisi III
DPR sebagai mitra kerja Polri, Sutarman akan terlebihdulu dibahas di
rapat Badan Musyawarah (Bamus).
"Setelah dirapatkan di Bamus baru
kemudian dibawa ke Komisi III lagi untuk dimatangkan. Dan kami akan
menugaskan Komisi III untuk mengadakan proses selanjutnya yaitu uji
kelayakan dan kepatutan," urai Pramono.
Selanjutnya, kata
Pramono, proses uji kelayakan dan kepatutan Sutarman di Komisi III akan
berjalan lancar. "Saya yakin Komisi III sudah mengenal rekam jejaknya
sejak menjadi Kapolda Jabar," tegasnya.
Ia menambahkan, proses
penetapan itu sendiri akan dilakukan paling cepat pekan depan. "Yang
jelas nama yang diajukan presiden itu sudah melalui pertimbangan matang.
Dan beliau adalah sosok tepat menjabat sebagai Kapolri," katanya.
Pramono
pun sangat percaya pengalaman menjadi ajudan Gus Dur bakal membuat
Sutarman berlaku seimbang saat menjadi Kapolri. Namun ditegaskan
Pramono, ada sejumlah tantangan yang siap menghadang Sutarman jika
menjadi kapolri.
Misalnya membenahi internal kepolisian agar
maksimal menjaga keamanan masyarakat dari kejahatan seksual, terorisme,
perdagangan manusia, dan premanisme.
Kemudian, kata Pramono,
meningkatkan akuntabilitas internal lembaga Polri, reformasi kultur agar
tidak korup, transparansi, profesional, dari meritokrasi sistem dalam
kenaikan kepangkatan.
"Khusus bagi PDIP, yang terpenting adalah
bagaimana kedepan Sutarman dapat mengarahkan Polri agar berfungsi secara
independen dan netral selama Pemilu 2014," pungkasnya.
Sebelumnya. Ketua PPATK M.Yusuf di gedung DPR RI menegaskan kalau pihaknya sudah memeriksa dan menelusuri rekening Sutarman.
Hasilnya rekening Sutarman dinyatakan clean and clear bebas dari dugaan isu rekening gendut jendral polisi.
"PPATK tidak menemukan di rekening beliau (Sutarman) sesuatu yang mencurigakan, beliau calon yang clear," tegas Yusuf.[jat]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar