Jpnn
JAKARTA - Duta Besar
(Dubes) Indonesia untuk Jerman Fauzi Bowo sepertinya akan sulit tidur
nyeyak. Sebab, nama bmantan Gubernur DKI yang dikenal dengan panggilan
Foke itu muncul dalam daftar pejabat dengan rekening gendut yang tengah
didalami oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
KPK mendalami rekening Foke setelah
mendapat laporan dari Pusat Pelaporan Transaksi Keuangan (PPTK) tentang
rekening gendut pejabat. Menurut Ketua KPK Abraham Samad, nama Foke
memang muncul dalam laporan PPATK.
"Saya kurang tau persis detailnya. Iya,
ada juga. (Fauzi Bowo?) Iya," ungkapnya saat berkunjung ke Kementerian
Luar Negeri (Kemenlu) Selasa (16/12).
Selain nama Foke, dalam laporan PPATK ada
pula nama Gubernur Sulawesi Tenggara (Sultra), Nur Alam. Menurut Samad,
saat ini pihaknya tengan melakukan verifikasi atas 10 nama yang
disodorkan PPATK itu.
Jika dalam praktiknya ditemukan
perbuatan-perbuatan yang mengarah pada tindak pidana korupsi, maka KPK
tidak akan segan-segan menindaklanjutinya ke level selanjutnya. "Karena
ini bagian dari kewenangan KPK," tegasnya.
Samad menambahkan, proses verifikasi atas
kepemilikan rekening gendut itu tidak akan sulit. Sebab, penelusuran
dapat dimulai dengan mendeteksi gaji yang mereka peroleh.
Selanjutnya dari gaji resmi itu
dibandingkan dengan kekayaan sang pejabat yang berlimpah. Jika dirasa
tidak wajar, maka akan mulai dilakukan penelusuran pendapatan dari jalur
lainnya.
Munculnya nama Foke ini menjadi titik
terang dari pernyataan Direktur Gratifikasi KPK Giri Suprapdiono dalam
presentasinya di depan pejabat Kemelu kemarin. Di sana, Giri menyebut
KPK tengah mendalami empat rekening dubes.
Dalam kesempatan itu, Giri juga
mengingatkan para diplomat Kemenlu yang ada di luar negeri untuk
berhati-hati pada aksi gratifikasi yang ada di sana. Sebab, para
diplomat terbiasa dengan jamuan-jamuan mewah selama ada di luar negeri.(mia)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar