JAKARTA - Rencana
Menteri Negara BUMN Rini Soemarno menjual kantor kementeriannya di Jalan
Medan Merdeka Selatan mendapat kritik keras dari Wakil Ketua DPR Fadli
Zon. Dia menilai cara berfikir Rini terbalik. Bahkan, Politikus Partai
Gerindra itu khawatir bila rencana penjualan kantor bisa berlanjut ke
perusahaan BUMN.
"Seharusnya Meneg BUMN itu cara
berfikirnya kreatif. Kalau menjual hanya menjual seperti itu,
jangan-jangan sebentar lagi BUMN mau dijualin. Ini saya kira sangat
berbahaya," kata Fadli di gedung DPR, Jakarta, Selasa (16/12).
Fadli justru mempertanyakan mengapa
seorang menteri seoerti Rini tidak bisa melakukan efisiensi di gedung 22
lantai yang ditempatinya, sehingga terfikir untuk menjualnya kepada
Pemda DKI Jakarta.
Padahal, Rini selaku menteri yang
membawahi seluruh BUMN bisa "memaksa" BUMN lain berkantor di gedung
tersebut, sehingga gedung yang ditempati BUMN bisa disewakan. Karena itu
menurutnya aneh kalau ide penjualan itu muncul dari Rini.
"Ini saya kira cara berpikir yang aneh.
Jadi kami sangat tidak setuju apabila itu dijual, apalagi ke pihak non
pemerintah. Tapi sebaiknya jangan sampai ada aset BUMN yang dijual,"
tandasnya.
Disinggung soal rencana Rini membolehkan
orang asing menduduki jabatan sebagai direksi BUMN, Fadli juga
memandang hal itu sedikit meremehkan sumber daya manusia (SDM) anak
bangsa sendiri.
"Kalau tidak ada lagi orang Indonesia
yang pinter bisa jadi CEO, maka ya boleh dibilang silahkan cari dari
negara lain. Menurut saya agak meremehkan. Seolah orang Indonesia gak
ada yang sanggup dan pinter," tandasnya. (fat/jpnn)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar