BERBUAT BENAR ADALAH KEHARUSAN, BERBUAT TIDAK BENAR ADALAH KETIDAK HARUSAN

Rabu, 04 Maret 2015

Kepala Sekolah SMAN 112 Kebon Jeruk Terpaksa Menerima UPS Meski Tak Butuh

Septiana Ledysia - detikNews
Jakarta - Dana siluman terkait pengadaan Uninterruptible Power Supply (UPS) membuat beberapa kepala sekola dipanggil dan diminta keterangan. Menurut Kepala Sekolah SMAN 112 Kebon Jeruk, Saryono sekolahnya terpaksa menerima UPS padahal tidak membutuhkan.

"Saat itu, semua sekolah diberi pengertian dan penjelasan mengenai kegunaan UPS yang bisa membackup data dan juga analisa Sudin Pendidikan Jakbar saat itu ialah inventaris dari sudin rentan kerusakan jika listrik di bawah 220 volt," cerita Saryono saat berbincang, Rabu (4/3/2015).

Saryono mengungkapkan, setelah mendapat penjalasan dari Sudin, pada tanggal 28 November 2014 barang tersebut datang. Karena barang sudah datang dan dipasang pihak sekolah hanya menerima saja.

"Padahal kalau dibilang kita tidak butuh juga. Kita juga gak ngerti soal uangnya berapa karena datang sudah berupa barang dan baru digunakan awal Januari ini," jelas Saryono.

Saryono juga mengaku sudah dipanggil pihak Pemprov untuk diperiksa soal pengadaan UPS tersebut. Dan dirinya juga memberikan data-data soal pengadaan tersebut ke pihak terkait.

"Sudah dipanggil dan dimintai data-data. Jadi sebenarnya sekolah sama sekali tidak tahu soal uang. Karena kita tidak menerima sama sekali uang tersebut hanya barang," tutupnya.

Tidak ada komentar: