VIVAnews - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan Transparency International Indonesia (TII) menggagas dan memproduksi empat film pendek tentang korupsi. Dikutip dari situs resmi KPK, film-film tersebut seakan-akan kembali memetakan bagaimana kita melawan korupsi.
"Jangan biarkan film ini hanya ditonton dan diresapi, terus hanya jadi kekuatan personal. Kita lawan korupsi dengan humanisme," ujar Wakil Ketua KPK Bambang Widjojanto.
Film-film pendek produksi KPK dan TII ini juga melibatkan sejumlah aktor dan aktris ternama. Sebut saja Nicholas Saputra, Tora Sudiro, Ringgo Agus Rahman, dan Revalina S. Temat. Dalam salah satu film pendek, Tora berperan sebagai kepala gudang yang jujur. Karakter yang diperankan Tora dikisahkan tidak tergiur uang suap dari penimbun beras meski keluarganya hidup kekurangan dan butuh uang untuk berobat anaknya.
Sementara itu Revalina S. Temat beperan sebagai seorang wanita yang nyaris memusnahkan impian seorang pria yang diperankan aktor Nicholas Saputra. Karakter Nicholas dikisahkan meminang Revalina dan menyogok petugas KUA.
Sebanyak empat sutradara terlibat dalam penggarapan film-film pendek ini. Mereka antara lain Chaerun Nissa, Emil Heradi, Lasja F. Susatyo, dan Ine Febriyanti. Produser Film, Abduh Aziz mengungkapkan, film-film pendek tersebut diproduksi dengan teknologi yang sama yang digunakan dalam film layar lebar lainnya.
Meski demikian, film-film pendek tersebut tidak akan diputar secara komersial mengingat seluruh artis dan pendukung film tidak dibayar.
“Film ini nantinya akan kita putar di sekolah-sekolah, kampus, televisi lokal, dan festival film,” ujar Abduh Aziz.
Sementara itu Produser Eksekutif, Teten Masduki mengatakan, film-film pendek ‘Kita versus Korupsi’ dipuji oleh kalangan perfilman sendiri. "Kalau mereka sudah memuji, tidak ada harapan lain, semoga lebih banyak sutradara yang membuat film serupa," ucapnya.
Adapun Ketua KPK Abraham Samad berharap film-film seperti ini bisa ditonton lebih banyak oleh orang Indonesia. "Film yang sangat menyentuh, mudah dipahami, dan sangat humanis," ujarnya.(np)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar