Lebak (ANTARA News) - Relawan Taruna Siaga Bencana atau Tagana Kabupaten Lebak, Banten, terus melakukan penyisiran jasad Muktar di Sungai Ciujung karena sudah dua hari belum ditemukan.
Koordiantor Tagana Kabupaten Lebak Enang Hidayat, Senin, mengatakan, pihaknya mengerahkan tiga perahu karet untuk melakukan penyisiran jasad Muktar (20) warga Lebong, Kelurahan Cijoro Lebak, Kecamatan Rangkasbitung.
Muktar yang sehari-hari penambang pasir hanyut diterjang arus deras Sungai Ciujung, Minggu (15/1).
Mayat korban hingga kini belum ditemukan setelah dilakukan penyisiran ke sejumlah titik.
Namun, kata dia, pihaknya berkeyakinan mayat Muktar belum begitu jauh dari lokasi kejadian.
"Pengalaman saya orang hanyut dilanda arus deras Sungai Ciujung biasanya tersangkut sampah," katanya.
Ia mengatakan, pencarian jasad Muktar juga dibantu oleh Brimob Polda Banten, bahkan mereka sudah menyelam namun belum ditemukan.
Selama ini, kata dia, pihaknya dan anggota Brimob Polda Banten sudah bekerja keras untuk menemukan korban dengan melibatkan tiga perahu itu.
Kemungkinan jasad korban, kata dia, terseret ke sekitar perputaran air karena posisinya berada di tikungan Sungai Ciujung.
"Kami akan menghentikan penyisiran jika dua hari tidak ditemukan mayat Muktar," ujarnya.
Sementara itu, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lebak Muklis mengatakan, jumlah korban bencana alam tercatat tiga orang meninggal dunia, yakni Juhrodi (70) warga Bejod Kecamatan Wanasalam terseret Sungai Cibinuangeun dan Anam (47) warga Lebaksangka Kecamatan Lebak Gedong tertimbun longsoran tanah.
Sedangkan, Muktar hingga kini masih dalam pencarian karena menghilang setelah diterjang arus deras Sungai Cujung.
"Kami berharap mayat Muktar yang hanyut di Sungai Ciujung bisa secepatnya ditemukan," katanya. (MSR/Y006)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar