VIVAnews - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono memuji kinerja TNI dan Polri yang terus membaik selama tujuh tahun terakhir. Parameter yang digunakan SBY antara lain kasus konflik bersenjata Aceh, Maluku, Maluku Utara, dan Poso.
"Tugas TNI dan Polri selama tujuh tahun terakhir ini dapat kita identifikasi dengan baik," kata Presiden SBY saat Rapat Pimpinan di Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK), Jakarta Selatan, Jumat 20 Januari 2012.
SBY merujuk waktu semenjak dia menjadi Presiden pertamakalinya pada 2004. Perbaikan itu antara lain seperti meredamnya konflik bersenjata di Nanggroe Aceh Darussalam. "Pertama, Aceh yang dulu berada dalam situasi konflik bersenjata selama lebih 30 tahun, tahun 2005 dapat kita akhiri," puji SBY.
Selanjutnya, kata SBY, konflik-konflik komunal skala besar yang antara lain terjadi di Maluku, Maluku Utara, dan Poso, dapat diatasi dan diredam. SBY menilai, bahwa tugas TNI dan Polri diidentifikasikan baik.
Meski demikian, SBY mengingatkan tugas utama TNI dan Polri. Untuk TNI adalah pengamanan dan penjagaan wilayah NKRI. Termasuk penanganan bencana alam, misi perdamaian, pelatihan militer bersama negara sahabat.
Untuk Polri tugas utamanya adalah menjaga Keamanan dan Ketertiban Masyarakat. Selain tugas itu, Polri juga berperan dalam pengamanan hari-hari besar keagamaan, event internasional, pemberantasan teroris, narkoba, kasus pajak, dan kriminalitas.
"Saya tunggu kabar gembira di awal tahun depan. Di tahun ini, jajaran TNI-Polri digunakan sebagai tahun peningkatan prestasi dan kinerja," ujar SBY.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar