BERBUAT BENAR ADALAH KEHARUSAN, BERBUAT TIDAK BENAR ADALAH KETIDAK HARUSAN

Sabtu, 07 September 2013

Ketua KPK: Kalau Masih Sayang Ibu Mega, Jangan Korupsi

VIVAnews - Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi Abraham Samad memuji Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) di hadapan ribuan kader PDI Perjuangan dalam forum Rapat Kerja Nasional (Rakernas) di Ancol, Jakarta, Sabtu 7 September 2013.

Samad menilai Jokowi berhasil memperbaiki Corruption Perception Index (CPI) Indonesia yang rendah, dengan pelayanan publik yang baik.

"Saya lihat di sini ada Pak Jokowi. DKI Jakarta cukup bagus pelayanannya dan bisa jadi contoh," kata Samad.

Tak hanya itu, Samad juga mengapresiasi tindakan Jokowi yang sudah melaporkan gitar pemberian personel Metalica ke KPK belum lama ini. Menurutnya, tindakan itu perlu dicontoh oleh pejabat-pejabat lain.

"Setelah itu KPK akan tentukan apakah barang itu dikembalikan atau menjadi milik negara untuk dilelang," ujarnya.

Lebih lanjut, Samad mengimbau seluruh kader PDI Perjuangan yang menjadi kepala daerah baik bupati, gubernur, anggota DPRD Kota dan Provinsi maupun DPR untuk tidak korupsi. Ia menegaskan siapapun yang melakukan kejahatan tersebut akan berhadapan dengan KPK.

"Kalau masih mencintai dan sayang Bu Mega, kalian tidak boleh korupsi," ucapnya.

KPK memang menahan sejumlah politisi PDI Perjuangan dalam kasus korupsi. Seperti Emir Moeis dan sejumlah anggota DPR dari partai itu.

Tapi bukan hanya kader PDI Perjuangan yang dicokok KPK, sejumlah petinggi Partai Demokrat juga diproses. Mantan Bendara Umum M Nazaruddin sudah divonis, Ketua Umum Anas Urbaningrum sudah jadi tersangka dan mundur dari partai itu, juga Andi Mallarangeng, orang yang disebut-sebut paling dekat dengan Susilo Bambang Yudhoyono.

Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Lutfhi Hasan Ishaaq juga sudah ditahan dalam kasus impor daging sapi.

Tidak ada komentar: