Edward Febriyatri Kusuma - detikNews
Jakarta - Tak ada yang menyangka otak-otak adalah hidangan terakhir yang dikudap Salsabila. Remaja cantik yang baru saja menraktir teman-temannya untuk merayakan ulang tahunnya ke-17 itu meninggal dunia saat menyantap otak-otak berbumbu sambal kacang di Senayan.
Kisah ini dimulai pada 16 September, saat gadis yang biasa disapa Salbila itu genap berusia 17 tahun. Pada Sabtu 21 September, dia meminta uang kepada ibunya untuk ongkos ke salon sekaligus untuk menraktir teman-temannya merayakan ulang tahunnya. Selepas magrib, dia berpamitan.
Namun saat di salon, dia sempat menghubungi ibunya untuk minta diantarkan selendang. Supriyono, ayah Salbila, belakangan menduga selendang itu adalah sebuah isyarat. "Mungkin itu firasat Mamanya," ujar Supriyono.
Kisah berlanjut. Setelah makan-makan bersama temannya, Salsabila meneruskan malam Minggu dengan kongkow di kawasan Patung Panahan, Senayan. Kawasan itu sudah lama menjadi tempat kongkow anak muda Jakarta, lengkap dengan aneka kendaraan mereka. Karena banyak anak nongkrong, wajar bila banyak penjaja makanan-minuman yang mengais rezeki.
Menjelang pukul 05.00 WIB, Minggu (22/9/2013) Salsabila menyantap otak-otak di penjual gerobak sepeda. Dia duduk pinggir jalan bersama dua rekannya, Frans Januar (19) dan Fikri Ramadhoni (21). Hingga kemudian brakkk!!! Sebuah sedan Altis diduga berkecepatan 100 km/jam melaju dan menabrak mobil-mobil yang parkir, lalu menyeruduk mereka yang berada di pinggir jalan. Tidak terdengar suara rem berdecit sebagai usaha untuk menghentikan deru kendaraan itu.
Ketika Altis berhenti, suasana horor tampak terlihat. Beberapa orang tergeletak, termasuk Frans, Salsabila, dan Fikri. Dua nama terakhir tewas di lokasi. Bumbu kacang otak-otak tampak menyemburat di mobil Altis. Frans terlempar dan pingsan. Empat orang lainnya juga terluka.
Sedang gerobak otak-otak berserakan, lengkap dengan dedaunan pembungkus penganan itu. Altis yang dikemudian David (22) menabrak Vios, Accord dan Mercy. Ketika turun dari mobil, sejumlah orang membogem David sebelum dilerai oleh orang-orang lainnya. Kemudian David dibawa ke Unit Laka Lantas Polda Metro Jaya di Pancoran, Jaksel, untuk dimintai keterangan dan tes urine
"Tahu-tahu pukul 9 pagi tadi dapat kabar tidak enak. Salsabila kecelakaan, ada di RS Patria. Di situ kita cek, tapi jenazah sudah dibawa ke RSCM,"kata Supriyono saat mengambil tas milik putrinya di Pancoran, Minggu siang.
Sedang ibu Salsabila, tak bisa menyetop tangisnya. "Mamanya masih shock, nangis-nangis. Tidak bisa ngomong," ujar Supriyono.
Selepas ashar, Salsabila dimakamkan di TPU Wakaf Pulogadung. Cita-citanya sebagai model profesional pun ikut terkubur.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar