Jpnn
JAKARTA - Kasus percaloan dalam seleksi CPNS yang
sempat terungkap di beberapa daerah mendapat perhatian serius Menteri
Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (MenPAN-RB) Azwar
Abubakar. Dia menyesalkan karena ternyata masih ada calon pegawai negeri
yang lebih percaya calo.
“Hari gini kok masih percaya calo, kemana saja,” ucap Azwar Abubakar Senin (30/9).
Dia menuturkan, sejak dipercaya menjabat sebagai MenPAN-RB oleh Presiden
Susilo Bambang Yudhoyono, Azwar mencanangkan pentingnya reformasi dalam
bidang seleksi CPNS, antara lain dengan memberantas praktik-praktik
percaloan. Sebab hal itu menjadi penyebab utama timbulnya praktik
korupsi di lingkungan birokrasi.
"Reformasi dalam seleksi CPNS merupakan langkah pencegahan yang
dilakukan secara sistematis. Ibarat orang yang memasang kelambu,
kemudian sudah dikasih kina supaya tidak digigit nyamuk malaria. Kalau
ada orang yang digigit nyamuk di luar kelambu, siapa yang salah,”
bebernya.
Ditambahkan politisi PAN ini, reformasi birokrasi dilakukan untuk
membangun sistem, dengan menutup lobang-lobang yang membuka peluang
terjadinya korupsi, kolusi dan nepotisme, termasuk percaloan dalam
seleksi CPNS. Bila ternyata masih terjadi kasus korupsi, maka penanganan
selanjutnya bukan KemenPAN-RB lagi, tetapi sudah menjadi urusan aparat
penegak hukum.
"Kalau ada PNS yang terlibat, langsung dipecat. Tetapi kalau pelakunya bukan PNS, langsung tangkap," tegasnya.
Dijelaskan Azwar, orang-orang yang berpratik sebagai calo, sebenarnya
hanya berspekulasi. Saat ini tidak ada seorang pun yang memiliki akses
untuk masuk ke dalam sistem seleksi yang telah dibangun. Para calo itu
meyakinkan orang, seolah-olah dia memiliki akses, kemudian menawarkan
jasanya dengan imbalan sejumlah uang.
Dia biasanya minta uang muka dulu, dan berjanji kalau tidak diterima
uangnya dikembalikan. Tetapi kalau diterima, maka si pelamar harus
melunasi jumlah uang yang disepakati. “Padahal calo itu tidak berbuat
apa-apa. Kelulusan seseorang karena perjuangan dia sendiri, tetapi si
calo mengklaim bahwa hal itu merupakan hasil perjuangannya melobi ke
para pejabat,” tambahnya.
Untuk itu Azwar sekali lagi menegaskan agar masyarakat tidak gampang
percaya kepada orang yang mengaku-ngaku dapat meluluskan menjadi CPNS,
termasuk kalau ada pegawai dari KemenPAN-RB. "Masyarakat, jangan percaya
kalau ada orang yang mengaku dari Menpan bisa atur masuk CPNS,”
tegasnya.
Azwar berpesan agar para pelamar CPNS belajar dengan tekun, karena
diterima atau tidaknya CPNS berdasarkan kompetensi masing-masing
pelamar. “CPNS adalah calon birokrat penerus generasi bangsa, jadi
perubahan birokrasi mendatang tergantung penerimaan CPNS saat ini,”
tandasnya. (esy/jpnn)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar