BERBUAT BENAR ADALAH KEHARUSAN, BERBUAT TIDAK BENAR ADALAH KETIDAK HARUSAN

Selasa, 01 Oktober 2013

Ini Modus Calo CPNS Versi Men MenPAN-RB

 Jpnn
JAKARTA - Kasus percaloan dalam seleksi CPNS yang sempat terungkap di beberapa daerah mendapat perhatian serius Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (MenPAN-RB) Azwar Abubakar. Dia menyesalkan karena ternyata masih ada calon pegawai negeri yang lebih percaya calo.

“Hari gini kok masih percaya calo, kemana saja,” ucap Azwar Abubakar Senin (30/9).

Dia menuturkan, sejak dipercaya menjabat sebagai MenPAN-RB oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Azwar mencanangkan pentingnya reformasi dalam bidang seleksi CPNS, antara lain dengan memberantas praktik-praktik percaloan.  Sebab hal itu menjadi penyebab utama timbulnya praktik korupsi di lingkungan birokrasi.

"Reformasi dalam seleksi CPNS merupakan langkah pencegahan yang dilakukan secara sistematis. Ibarat orang yang memasang kelambu, kemudian sudah dikasih kina supaya tidak digigit nyamuk malaria. Kalau ada orang yang digigit nyamuk di luar kelambu, siapa yang salah,” bebernya.

Ditambahkan politisi PAN ini, reformasi birokrasi dilakukan untuk membangun sistem, dengan menutup lobang-lobang yang membuka peluang terjadinya korupsi, kolusi dan nepotisme, termasuk percaloan dalam seleksi CPNS. Bila ternyata masih terjadi kasus korupsi, maka penanganan selanjutnya bukan KemenPAN-RB lagi, tetapi sudah menjadi urusan aparat penegak hukum.

"Kalau ada  PNS yang terlibat, langsung dipecat. Tetapi kalau pelakunya bukan PNS,  langsung tangkap," tegasnya.

Dijelaskan Azwar, orang-orang yang berpratik sebagai calo, sebenarnya hanya berspekulasi. Saat ini tidak ada seorang pun yang memiliki akses untuk masuk ke dalam sistem seleksi yang telah dibangun. Para calo itu meyakinkan orang, seolah-olah dia memiliki akses, kemudian menawarkan jasanya dengan imbalan sejumlah uang.

Dia biasanya minta uang muka dulu, dan berjanji kalau tidak diterima uangnya dikembalikan. Tetapi kalau diterima, maka si pelamar harus melunasi jumlah uang yang disepakati. “Padahal calo itu tidak berbuat apa-apa. Kelulusan seseorang karena perjuangan dia sendiri, tetapi si calo mengklaim bahwa hal itu merupakan hasil perjuangannya melobi ke para pejabat,”  tambahnya.

Untuk itu Azwar sekali lagi menegaskan agar masyarakat tidak gampang percaya kepada orang yang mengaku-ngaku dapat meluluskan menjadi CPNS, termasuk kalau ada pegawai dari KemenPAN-RB. "Masyarakat, jangan percaya kalau ada orang yang mengaku dari Menpan bisa atur masuk CPNS,” tegasnya.

Azwar berpesan agar para pelamar CPNS belajar dengan tekun, karena diterima atau tidaknya CPNS berdasarkan kompetensi masing-masing pelamar. “CPNS adalah calon birokrat penerus generasi bangsa, jadi perubahan birokrasi mendatang tergantung penerimaan CPNS saat ini,” tandasnya. (esy/jpnn)

Tidak ada komentar: