BERBUAT BENAR ADALAH KEHARUSAN, BERBUAT TIDAK BENAR ADALAH KETIDAK HARUSAN

Kamis, 24 Oktober 2013

IPW Usul Calon Kabareskrim Polri Harus Tes Kelayakan

VIVAnews - Posisi Kepala Badan Reserse Kriminal Mabes Polri segera kosong setelah ditinggal Komisaris Jenderal Sutarman, yang terpilih sebagai Kapolri baru pengganti Jenderal Timur Pradopo. Indonesia Police Watch (IPW) usul agar calon pejabat polisi yang diusulkan duduk di kursi Kabareskrim Polri harus diuji dulu kelayakannya.

Ketua Presidium IPW, Neta S Pane, menilai Sutarman sebagai Kapolri baru seharusnya membawa perubahan dan semangat baru di lingkungan Polri. "Salah satunya, fit and proper test terhadap calon Kabareskrim. Nama-nama perwira tinggi yang pantas menjadi calon Kabareskrim didata dan dijaring oleh Dewan Kebijakan Tinggi (Wanjakti) Polri," kata dia.

Dari penjaringan tersebut, calon yang terjaring kemudian menjalani uji kelayakan dan kepatutan. Hal ini dinilai perlu untuk mendapatkan Kabareskrim yang punya konsep nyata dalam membangun reserse kepolisian, berkomitmen, punya integritas dan kapabilitas. "Sehingga gagasan, rencana kerja, dan kontrol terhadap janji maupun kinerja Kabareskrim dapat dilakukan dengan maksimal," kata Pane.

Di sisi lain, uji kelayakan dan kepatutan bagi calon kabareskrim bisa mencegah isu suka dan tidak suka elit Polri dalam memiih pejabat strategis. Lebih jauh, IPW juga usul agar uji kelayakan dan kepaturan kabareskrim itu terbuka untuk umum. "Sehingga masyarakat kian yakin bahwa Polri benar-benar ingin berubah dan tidak ekslusif." (ren)

Tidak ada komentar: