VIVAnews - Posisi Kepala Badan Reserse Kriminal Mabes
Polri segera kosong setelah ditinggal Komisaris Jenderal Sutarman, yang
terpilih sebagai Kapolri baru pengganti Jenderal Timur Pradopo.
Indonesia Police Watch (IPW) usul agar calon pejabat polisi yang
diusulkan duduk di kursi Kabareskrim Polri harus diuji dulu
kelayakannya.
Ketua Presidium IPW, Neta S Pane, menilai Sutarman
sebagai Kapolri baru seharusnya membawa perubahan dan semangat baru di
lingkungan Polri. "Salah satunya, fit and proper test terhadap
calon Kabareskrim. Nama-nama perwira tinggi yang pantas menjadi calon
Kabareskrim didata dan dijaring oleh Dewan Kebijakan Tinggi (Wanjakti)
Polri," kata dia.
Dari penjaringan tersebut, calon yang terjaring
kemudian menjalani uji kelayakan dan kepatutan. Hal ini dinilai perlu
untuk mendapatkan Kabareskrim yang punya konsep nyata dalam membangun
reserse kepolisian, berkomitmen, punya integritas dan kapabilitas.
"Sehingga gagasan, rencana kerja, dan kontrol terhadap janji maupun
kinerja Kabareskrim dapat dilakukan dengan maksimal," kata Pane.
Di
sisi lain, uji kelayakan dan kepatutan bagi calon kabareskrim bisa
mencegah isu suka dan tidak suka elit Polri dalam memiih pejabat
strategis. Lebih jauh, IPW juga usul agar uji kelayakan dan kepaturan
kabareskrim itu terbuka untuk umum. "Sehingga masyarakat kian yakin
bahwa Polri benar-benar ingin berubah dan tidak ekslusif." (ren)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar