Mulya Nurbilkis - detikNews
Jakarta - Polisi pernah menertibkan kendaraan
odong-odong yang beroperasi di jalan besar di Jakarta. Sayangnya hal ini
bersifat sementara karena kendaraan yang mengangkut anak kecil ini
masih berkeliaran di jalan besar.
Seperti pada foto dari pembaca
detik, Zorachan yang memotret armada odong-odong yang melintas di jalan
Otista, Minggu (29/12/2013) pagi kemarin.
"Katanya pemprov DKI
sudah menertibkan odong-odong supaya tidak melenggang di jalan raya,
tapi nyatanya masih ada saja yang masih beroprasi mengangkut penumpang
dewasa dan anak anak lebih dari 20 orang," ujarnya dalam surat
elektroniknya.
Pada foto yang dikirimnya, nampak armada
odong-odong sedang beroperasi di jalan raya. Ia mengangkut penumpang
yang duduk berjejer di belakang sopir.
Catnya pun sengaja dibuat
cerah dengan dominasi warna kuning agar menarik minat anak kecil.
Biasanya anak kecil tersebut akan ditemani oleh seorang ibu menaiki
odong-odong dengan menjajal beberapa ruas jalan ditemani lagu anak-anak
hingga lagu dangdut.
Sekitar awal bulan Oktober, polisi melakukan
penertiban pada mobil rekreasi ala kampung ini. Penertiban ini
dilakukan karena kendaraan tersebut sudah dimodifikasi dan membahayakan
penumpang. Hal ini dilakukan untuk mencegah jatuhnya korban jiwa.
Rencananya,
akan dicarikan solusi bagaimana odong-odong ini bisa beroperasi namun
tidak membahayakan penumpangnya. "Kendaraan ini kan seharusnya
beroperasi di jalur wisata, bukan di jalanan umum. Nanti kita cari
solusi terbaiknya kita akan kumpulkan pemiliknya dan juga Dishub untuk
cari jalan keluarnya," kata Kasubdit Gakum Polda Metro Jaya AKBP
Hindarsono.
Odong-odong bermesin ini banyak dijumpai di
perkampungan di Jakarta. Tiap penumpang hanya ditarik Rp 2.000-3.000.
Satu armada bisa mengangkut 20-an anak-anak. Odong-odong yang dimodif
mirip kereta Thomas atau mainan anak-anak ini mengangkut penumpang dari
perkampungan lalu berkeliling ke jalan besar lantas kembali lagi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar