Triono Wahyu Sudibyo - detikNews
Pekan ini, sudah 2 kali kejadian sadis terjadi di fly over Pasupati
Bandung. Satu korban tewas ditusuk membabi buta, satu lainnya selamat
dalam kondisi terluka. Besar kemungkinan, pelaku adalah kelompok atau
geng yang sama. Siapa mereka?
Korban pertama, Andik Wahyu
Hermawan (21). Taruna TNI AU Yogyakarta ini diserang beberapa orang tak
dikenal di fly over Pasupati, Senin (23/12) lalu. Ia mengalami luka di
lengan dan dada kiri. Sedangkan kakaknya, Yunita, yang diboncengkan,
tidak dilukai. Pelaku kabur setelah Andik tersungkur.
Andik
menghembuskan nafas terakhir di RS Hasan Sadikin (RSHS) Bandung.
Jenazahnya dimakamkan di kampung halaman, Kertosono, Nganjuk, Jawa
Timur.
Korban kedua adalah Deni Hermawan (23) . Awalnya, pemuda
asal Gegerkalong Bandung ini diserang orang tak dikenal di depan TPA
Pasteur, Rabu (25/12). Ia sempat melawan dan akhirnya terluka di lengan
dan leher. Begitu pelaku melarikan diri, ia mengejar. Namun ia terkapar
dan jatuh pingsan tepat ketika bertemu polisi patroli di fly over
Pasupati.
Deni dilarikan ke RSHS dan mendapat 18 jahitan di
lengan dan leher. Ia sempat mengenali ciri-ciri pelaku. Berikut
penuturan korban selamat dari aksi sadis itu.
1. Lampu Motor Mati
Pelaku beraksi menjelang tengah
malam atau dini hari. Andik diserang pada pukul 03.00 WIB saat hendak
mencari travel ke Jakarta, sedangkan Deni pada pukul 23.00 WIB usai
mengambil uang di ATM.
Deni tidak menyangka bakal jadi sasaran
aksi sadis. Saat itu, kondisi sepi. Ia tidak melihat kedatangan pelaku.
Di depan TPA Pasteur, tahu-tahu ia dihadang 2 orang berhelm half face.
"Lampu motornya tidak nyala, jadi nggak kelihatan dari spion," kata
Deni.
2. Tanpa Pelat Nomor
Pelaku yang mengemudikan
motor bertubuh gemuk, sedangkan yang diboncengkan bertubuh kurus. Deni
hanya mampu mengingat jenis motor pelaku. Motor tersebut tidak memakai
pelat.
"Dua-duanya memakai jaket hitam," jelas Deni.
3. Pakai Pisau Lipat
Pelaku sepertinya sudah
mempersiapkan andaikata korban melawan. Mereka membawa senjata tajam.
Baik Andik maupun Deni melawan, sehingga pelaku menyerang dan kabur
begitu korban tidak berdaya.
"Pelaku mau nusuk ke arah pinggang,
saya tahan pakai tangan sampai jatuh tersungkur. Setelah itu pelaku
pergi, tapi enggak tahu ke arah mana," tutur Deni.
Kabid Humas
Polda Jabar Kombes Pol Martinus Sitompul menjelaskan pelaku
teridentifkasi menggunakan pisau lipat. Awalnya, pelaku mengancam. "Saat
korban melawan, pelaku mengeluarkan pisau lipat, lalu menyerang,"
terangnya melalui pesan singkat.
4. Incar Motor
Menurut polisi, pelaku berniat
merampas motor korban. Namun belum bisa dipastikan apakah mereka geng
motor atau jambret. Dalam dua kejadian dengan korban Andik dan Deni,
pelaku gagal, lalu kabur dan meninggalkan korban yang terluka.
Deni
menyebutkan pelaku memang meminta motornya. Pelaku turun dari motornya.
Sang pengemudi yang memakai helm putih, jaket hitam, dan celana jeans
biru mengancam Deni agar menyerahkan motornya.
"<I>Kadieukeun konci motorna</I> (Ke sini kan kunci motornya)!" ujar Deni menirukan pelaku.
Deni
menolak. Pelaku yang diboncengkan menodongkan pisau. Kemudian
perkelahian pun terjadi. Pelaku kabur dan ngebut di jalanan yang sepi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar