BERBUAT BENAR ADALAH KEHARUSAN, BERBUAT TIDAK BENAR ADALAH KETIDAK HARUSAN

Selasa, 17 November 2015

Soal Novanto Catut Nama Jokowi, ini Kata Seskab

Kartika Sari Tarigan - detikNews
Jakarta - Aksi Menteri ESDM Sudirman Said yang melaporkan Ketua DPR Setya Novanto ke Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) diapresiasi berbagai pihak. Menteri berlatar belakang pegiat antikorupsi itu melaporkan Novanto yang katanya mencatut nama Presiden Jokowi untuk mendapatkan saham Freeport.

"Semua itu terserah menterinya, (Menteri) ESDM, saya tidak mau ikut campur," tanggap Sekretaris Kabinet Pramono Anung di Landasan Udara Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Senin (16/11/2015).

Wakil Ketua MKD Junimart Girsang memaparkan ada dua hal yang dilaporkan Sudirman ke MKD. Pertama, perbuatan mencatut nama Presiden dan Wapres untuk menjanjikan kelanjutan kontrak PT Freeport dengan meminta saham 20 persen yang disebut untuk RI-1 dan RI-2. Kedua, meminta PT Freeport investasi di proyek pembangunan PLTA di Urumuka, Papua, dengan meminta saham yang disebut Sudirman sebesar 49 persen. Kedua hal itu terekam dan transkripnya sudah diserahkan ke MKD.

Pramono menegaskan, Jokowi akan tetap sebagai Presiden apapun kondisinya. "Apapun kondisinya, Presiden tetap pada posisinya," kata dia.

Novanto yang hari ini berkali-kali ditanya wartawan soal isu pencatutan nama Presiden dan Wapres bertahan dengan jawabannya, dirinya tak pernah melakukan pencatutan. Pagi hari di DPR, Novanto menegaskan dirinya tak terkait isu tersebut.

"Yang jelas saya selaku pimpinan DPR tidak pernah untuk bawa-bawa nama presiden atau mencatut nama presiden," kata Novanto di Gedung DPR sebelum memberi pidato pembukaan masa sidang.

Novanto kembali ditanya wartawan usai pertemuan dengan JK sekitar pukul 16.00 WIB. Politikus Golkar ini kembali membantah terlibat pencatutan nama Presiden.

"Tentu apapun yang disampaikan saya sangat menghargai. Mudah-mudahan saya juga tidak melakukan hal-hal yang disampaikan yah," ujar Novanto di kantor wapres sore ini.
(dnu/dnu)

Tidak ada komentar: