TEMPO.CO , Jakarta:Wakil
Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi Zulkarnain menduga praktik calo yang
dilakukan Fathanah kerap terjadi dalam urusan Pemilukada di daerah.
Sebab, dari temuan KPK lewat kasus Fathanah, kata Zul, pola percaloan
itu tampak. "Ya. Dari hasil pengamatan perkara yang disidangkan,
kelihatannya hal seperti itu memang banyak terjadi," kata Zul saat
dihubungi, Minggu, 22 September 2013.
Pola itu, kata Zul, tampak dari kasus Fathanah yang menjadi calo
Walikota Makasar Ilham Arif Sirajuddin pada pemilihan Gubernur Sulawesi
Selatan 2012 lalu. "Petunjuk dan indikasi hal-hal seperti itu banyak
terjadi," katanya lagi.Zul menyebut praktik itu terjadi akibat persaingan di dunia perpolitikan. "Itu risiko," katanya. Karena itu, ke depan, KPK bakal ikut mengawal Pemilukada yang berintegritas sebagai pencegahan.
Soal kasus Fathanah sendiri, kata Zul, KPK sebenarnya sedang berkonsentrasi pada perkara impor daging, bukan soal pemilukada. Karena itu, ia menolak berkomentar soal keterlibatan Fathanah di beberapa urusan percaloan Pemilukada di tanah air, seperti di Sumatra Utara dan Jawa Timur. "Kami fokus ke perkara yang kami tangani," katanya.
Sebelumnya, Wali Kota Ilham membeberkan dirinya pernah memberikan duit Rp 8 miliar kepada Partai Keadilan Sejahtera. Duit itu diserahkan melalui Ahmad Fathanah, orang kepercayaan mantan Presiden PKS, Luthfi Hasan Ishaaq yang kini dibui lantaran kasus suap pengurusan impor daging. Tujuannya untuk menyokong Ilham dalam pemilihan Gubernur beberapa waktu lalu. KPK sendiri telah memeriksa Ilham pada 6 Juni 2013.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar