Pacitan (ANTARA News) - Kapolda Jatim, Irjen Pol Hadiatmoko mengimbau agar insiden yang menimpa Sulung Hadi Sukmawan, saat teridentifikasi menerobos area steril di wilayah ring dua saat Presiden Susilo Bambang Yudhoyono berada di Kabupaten Malang, Rabu (11/1), tidak didramatisasi.
"Itu murni kecelakaan biasa, sama sekali tidak ada unsur penganiayaan baik oleh aparat kepolisian, TNI, maupun Paspampres (pasukan pengamanan kepresidenan). Jadi tolong jangan didramatisasi," terangnya dalam jumpa pers usai mengikuti sarasehan yang digelar Presiden Susilo Bambang Yudhoyono bersama puluhan perajin batik di Kabupaten Pacitan.
Dijelaskannya, luka yang diderita Sulung Hadi Sukmawan murni karena kecelakaan yang dilakukannya sendiri. Hadiatmoko bahkan sempat beberapa kali mengulang penjelasan, sekedar untuk menegaskan bahwa dalam kasus tersebut sama sekali tidak ada insiden pemukulan apalagi penganiayaan sepertihalnya pemberitaan yang mencuat di sejumlah media massa.
"Yang bersangkutan ini kecelakaan sendiri setelah motor yang dikendarainya menabrak kursi yang memang sengaja dijadikan penghalang, karena daerah tersebut memang masuk area steril II," jelasnya.
Kecelakaan itu sendiri sebagaimana laporan yang diterima dari Kapolsekta Malang, terjadi sekitar pukul 22.15 WIB. Sulung Hadi Sukmawan saat itu mengendarai sepeda motor berboncengan dengan rekannya yang bernama Slamet Riyanto diketahui menerobos area sterilisasi di wilayah ring dua.
Belum ada kepastian apakah tindakan tersebut (menerobos) disengaja atau tidak, namun menurut keterangan Hadiatmoko, pasukan pengamanan dari unsur TNI dan Polri yang berada di sekitar lokasi kejadian sudah berupaya memberikan teguran.
Akan tetapi bukannya diindahkan, Sulung Hadi justru memacu kendaraannya sehingga akhirnya menabrak kursi penghalang dan membuatnya terluka.
"Jalan itu sebenarnya `di-verbooden` (dilarang masuk). Ditegur oleh anggota polri kemudian justru dia menambah kecepatannya dan menabrak kursi," paparnya.
Kapolda juga membenarkan jika pihak korban melapor kepada polisi terkait kasus pemukulan, Kamis (12/1) siang. Hanya saja, setelah keterangannya didalami, yang bersangkutan akhirnya mengaku jika dirinya memang benar-benar jatuh. "Bukti rekamannya ada kok," tandas Kapolda memastikan.
Penegasan serupa juga disampaikan Komandan Paspampres, Mayjen Agus Sutomo. Ia dalam kesempatan yang sama menjekaskan bahwa fungsi dan peran paspampres adalah melakukan pengamanan di area ring satu, sementara di ring dua dan seterusnya menjadi tugas pengamanan unsur wilayah sebagai pendukung.
"Kejadiannya itu berada di wilayah ring dua, jadi sangat tidak mungkin jika anggota kami (paspampres) terlibat insiden tersebut apalagi melakukan pemukulan di wilayah yang bukan area kami," jelasnya. (SAS)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar