Pewarta: Yuni Arisandy
Jakarta (ANTARA
News) - DPR RI mengevaluasi pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja
Negara (APBN) 2013 dan berharap agar pelaksanaan APBN 2014 dapat lebih
tepat sasaran dan tepat waktu dibandingkan sebelumnya.
"Dewan sepakat dengan Presiden bahwa implementasi dari APBN 2014
harus dilaksanakan dengan lebih tepat sasaran, tepat waktu, transparan,
dan akuntabel," kata Ketua DPR Marzuki Alie dalam pidato Rapat Paripurna
Penutupan Masa Sidang II 2013-2014 di Jakarta, Kamis.
Menurut dia, permasalahan klasik yang senantiasa berulang pada
setiap tahun anggaran adalah lambatnya penyerapan anggaran dan
penumpukan penyerapan pada akhir tahun.
"Belanja Kementerian dan Lembaga mempunyai pola dengan karakteristik
penyerapan yang rendah pada semester pertama dan menumpuk pada akhir
tahun anggaran berjalan," ujarnya.
Pola penyerapan anggaran seperti itu, kata dia, tidak hanya terjadi
di pusat, akan tetapi juga di daerah sehingga mengganggu rencana kinerja
kebijakan APBN terhadap perekonomian nasional.
"Hal itu juga berdampak pada pencapaian target pertumbuhan ekonomi,
penyerapan tenaga kerja, dan pengentasan kemiskinan, yang menjadi
sasaran kebijakan fiskal," kata dia.
Marzuki menambahkan, DPR telah mencermati rencana implementasi APBN
2014, dan Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) 2014 telah diserahkan
Presiden kepada seluruh kementerian dan lembaga negara, serta 34
gubernur di seluruh Indonesia.
Pada kesempatan itu, Ketua DPR pun mengkritisi tentang merosotnya
nilai tukar rupiah sampai pada titik terendah dalam rentang waktu empat
tahun terakhir.
Ia menilai hal itu akan memberi dampak berupa ketidakcocokan
realisasi APBN 2014 terhadap indikator-indikator asumsi dasar yang
menjadi acuan perhitungan besaran pendapatan, belanja, dan pembiayaan
anggaran Tahun Anggaran 2014.
"Dalam kaitan ini, kami mendorong otoritas moneter dan Pemerintah
untuk lebih menguatkan sinergi dalam mengambil langkah-langkah taktis
guna menstabilkan nilai tukar Rupiah, sehingga dapat mengurangi risiko
negatif terhadap pelaksanaan APBN 2014," ujar Marzuki. (*)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar