TEMPO.CO , Jakarta:
Kondisi Chosimin, 40 tahun, supir truk tangki bahan bakar yang
tertabrak kereta Commuter Line di Bintaro, sudah berangsur membaik. Luka
bakar yang berada di wajahnya sudah mulai mengering. Perban yang
menutupi wajahnya sejak pekan lalu sudah mulai dibuka.
Chosmin bahkan sudah sanggup duduk di tempat tidurnya dan membalas salam tamunya. "(Kondisi saya sudah) Baik," Chosimin menjawab perntanyaan mengenai kondisinya di Rumah Sakit Pusat Pertamina, Kamis, 19 Desember 2013. Akibat tabrakan maut di Bintaro itu, Chosimin luka bakar hampir di seluruh tubuhnya. Bahkan, ketika melambaikan tangan kanannya, perban masih menempel. Begitupula tangan kirinya. Lukanya tergolong derajat 10 persen. Cukup serius.
Chosimin dilarang banyak bicara oleh perawat yang mendampinginya. Sang perawat membantunya bangun dan duduk di tepi tempat tidurnya. Chosimin masih menempati ruangan yang sama sejak sepekan lalu. Ruang perawatannya merupakan ruangan steril di Instalasi Luka Bakar Rumah Sakit Pusat Pertamina. Ia adalah supir truk tangki yang bertabrakan dengan kereta api Commuter Line yang sedang melaju dari Serpong menuju Tanah Abang pada 9 Desember lalu.
Di samping tempat tidur Chosimin, Mudjiono (44 tahun), kernet Chosimin terbaring. Belum ada perubahan kondisnya sejak sepekan lalu. Wajahnya masih dibalut perban. Ia menderita luka bakar lebih parah, yakni 25 persen di bagian wajah dan tangan kiri.
Dari jendela, Chosimin terlihat kembali mengangkat tangan kanannya bermaksud pamit mengakhiri perjumpaan dan tersenyum. Perawat yang sejak tadi menemaninya kemudian membantu Chosimin untuk kembali berbaring. Setelah Chosimin berbaring, dari balik jendela perawat meminta izin menurunkan penutup jendela.
LINDA HAIRANI
Tidak ada komentar:
Posting Komentar