Jpnn
JAKARTA--Kementerian
Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (KemenPAN-RB)
menetapkan tahun 2014 sebagai tahun inovasi pelayanan publik. Hal itu
dimaksudkan untuk mendorong instansi pusat maupun daerah agar dalam
melakukan inovasi pelayanan publik lebih fokus, terarah, mendalam, dan
berkesinambungan.
“Dengan demikian diharapkan bisa
mendorong percepatan pelaksanaan reformasi birokrasi,” kata WamenPAN-RB
Eko Prasojo dalam keterangan persnya, Kamis (19/12).
Ditambahkannya, KemenPAN-RB bersama
lembaga donor akan menyiapkan insentif bagi pemenangnya. “Misalnya,
pemenang mendapat kesempatan mengikuti studi atau seminar-seminar ke
luar negeri. Selain itu, bisa juga berupa small grant,” imbuhnya.
Dijelaskan guru besar UI ini, kompetisi
inovasi pelayanan publik untuk melakukan evaluasi, sejauh mana upaya
peningkatan kualitas pelayanan publik di tanah air. Selain penilaian,
KemenPAN-RB memberikan saran-saran dan rekomendasi perbaikan, namun
tidak lagi semata-mata menerapkan hal-hal formal, dan kaku dengan
aturan-aturan, tetapi lebih fleksibel.
Penilaian tidak hanya KemenPAN-RB,
tetapi juga dilaksanakan bersama dengan sejumlah instansi pemerintah
pusat, seperti Kementerian Dalam Negeri, BKPM, BPKP, Ombudsman RI, KPK,
serta kementerian/lembaga terkait. Misalnya, kompetisi di bidang
kesehatan melibatkan Kementerian Kesehatan.
Agar hasilnya lebih obyektif, penilaian
juga melibatkan banyak melibatkan pihak luar agar lebih obyektif. Juga
melibatkan mystery shopper atau dengan menyamar sebagai warga masyarakat
yang minta pelayanan, agar tidak diketahui pihak pelaksana pelayanan.
Dengan demikian unit pelayanan itu selalu tampil dalam kondisi prima,
tidak hanya baik karena sedang dinilai.
“Dalam kompetisi ini, penilaian lebih
ditekankan pada learning process juga diutamakan dalam peningkatan
kualitas pelayanan publik,” tutur Eko Prasojo. (esy/jpnn)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar