Rachmadin Ismail - detikNews
Jakarta - Kementerian Perhubungan menyesalkan aksi blokir bandara Turelelo Soa di NTT yang dilakukan oleh Bupati Ngada, Marianus Sae. Kepala daerah diminta jangan seenaknya menutup bandara karena bisa mengganggu kepentingan umum.
"Yang sangat dirugikan adalah masyarakat pengguna jasa penerbangan," kata Kepala Pusat Komunikasi Kemenhub, Bambang S Ervan, saat dihubungi detikcom, Minggu (22/12/2013).
Aksi blokir terjadi pada Sabtu (21/12) kemarin sekitar pukul 06.15 WIta hingga 09.00 WIta. Bupati Marianus memerintahkan Satpol PP menutup bandara karena kesal tak mendapat tiket pesawat Merpati.
Akibatnya, pesawat Merpati rute penerbangan Kupang-Bajawa yang mengangkut 54 orang penumpang tidak bisa mendarat dan harus berputar balik. Lalu ada juga penerbangan lain yang bernomor 6516 dari Kupang batal mendarat di Bandara Turelelo Soa.
Menurut Bambang, bandara hanya bisa ditutup demi faktor keselamatan atau keamanan. Urusan individu bukan masalah yang jadi pertimbangan untuk menghentikan aktivitas umum. Karena itu, dia meminta semua pihak agar mau menahan diri demi kepentingan masyarakat.
"Tidak bisa setiap orang karena punya kekuasaan dan massa seenaknya menutup bandara," tegas Bambang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar