Pewarta: Benardy Ferdiansyah
Jakarta (ANTARA News) - Anggota DPR RI Maman Imanulhaq mengatakan ego
sektoral kementerian harus diselesaikan terkait dengan satu tahun
pemerintahan Jokowi-JK dan isu reshuffle kabinet jilid dua yang saat ini
menjadi pembicaraan.
"Dalam beberapa persoalan yang saya lihat ada semacam ego sektoral
ataupun masalah koordinasi, ini yang menurut saya harus diselesaikan
secepatnya," kata Maman dalam diskusi "Reshuffle Datang, Parpol Tegang"
di Jakarta, akhir pekan lalu.
Anggota Komisi VIII DPR itu mencontohkan kasus jatuhnya korban di
dalam penyelenggaraan ibadah haji lalu, baik tertimpa crane maupun saat
di Mina.
Sesuai undang-undang pengatur penyelenggaraan haji adalah
Kementerian Agama, namun ketika ada kejadian yang menyebabkan jamaah
haji Indonesia juga menjadi korban, seharusnya dibutuhkan kerja sama
dari kementerian lainnya.
"Ketika kita tidak bisa meminta agar Kerajaan Arab Saudi membuka
CCTV untuk keperluan penyelidikan, maka seharusnya Menteri Luar Negeri
datang atau pihak kepolisian juga bisa membantu," kata Maman yang
menjadi anggota Tim Pengawas Haji.
Maman juga mengatakan masih terdapat reformasi birokrasi yang belum
selesai di beberapa kementerian sehingga menghambat kinerja.
"Jadi, sehebat apa pun menterinya, kalau eselon I, II, atau III-nya
bobrok, menurut saya agak sulit untuk saling berkoordinasi terkait
kebijakan-kebijakan yang akan diambil," katanya.
Dia mengatakan partainya lebih menekankan bagaimana melakukan reformasi birokrasi terutama di eselon-eselon tersebut.
"Misalnya, ada satu kementerian di mana seharusnya kementerian itu
fokus kepada sumber daya manusia tetapi terdapat pengadaan barang, jadi
di sana ada direktur pengadaan barang, itu tidak masuk akal menurut
saya," tuturnya.
Menurutnya, reformasi birokrasi menjadi sesuatu yang harus dikuatkan
dengan mengisi posisi eselon itu dengan orang yang benar-benar
mengerti tentang transparansi, pemerintahan, dan sebagainya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar