Kartika Sari Tarigan - detikNews
Jakarta - Aksi Menteri ESDM Sudirman Said yang melaporkan Ketua
DPR Setya Novanto ke Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) diapresiasi
berbagai pihak. Menteri berlatar belakang pegiat antikorupsi itu
melaporkan Novanto yang katanya mencatut nama Presiden Jokowi untuk
mendapatkan saham Freeport.
"Semua itu terserah menterinya,
(Menteri) ESDM, saya tidak mau ikut campur," tanggap Sekretaris Kabinet
Pramono Anung di Landasan Udara Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur,
Senin (16/11/2015).
Wakil Ketua MKD Junimart Girsang memaparkan
ada dua hal yang dilaporkan Sudirman ke MKD. Pertama, perbuatan mencatut
nama Presiden dan Wapres untuk menjanjikan kelanjutan kontrak PT
Freeport dengan meminta saham 20 persen yang disebut untuk RI-1 dan
RI-2. Kedua, meminta PT Freeport investasi di proyek pembangunan PLTA di
Urumuka, Papua, dengan meminta saham yang disebut Sudirman sebesar 49
persen. Kedua hal itu terekam dan transkripnya sudah diserahkan ke MKD.
Pramono
menegaskan, Jokowi akan tetap sebagai Presiden apapun kondisinya.
"Apapun kondisinya, Presiden tetap pada posisinya," kata dia.
Novanto
yang hari ini berkali-kali ditanya wartawan soal isu pencatutan nama
Presiden dan Wapres bertahan dengan jawabannya, dirinya tak pernah
melakukan pencatutan. Pagi hari di DPR, Novanto menegaskan dirinya tak
terkait isu tersebut.
"Yang jelas saya selaku pimpinan DPR tidak
pernah untuk bawa-bawa nama presiden atau mencatut nama presiden," kata
Novanto di Gedung DPR sebelum memberi pidato pembukaan masa sidang.
Novanto
kembali ditanya wartawan usai pertemuan dengan JK sekitar pukul 16.00
WIB. Politikus Golkar ini kembali membantah terlibat pencatutan nama
Presiden.
"Tentu apapun yang disampaikan saya sangat menghargai.
Mudah-mudahan saya juga tidak melakukan hal-hal yang disampaikan yah,"
ujar Novanto di kantor wapres sore ini.
(dnu/dnu)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar