Danu Damarjati - detikNews
Jakarta - Hujan November ini diwarnai dengan kilatan petir dan
angin kencang. Masyarakat tentu perlu berhati-hati, meski begitu hujan
petir dan angin hanya akan marak di awal musim penghujan ini.
"Biasanya,
frekuensi hujan disertai petir dan angin kencang hanya terjadi di
awal-awal musim penghujan," kata Kepala Sub Bidang Informasi Badan
Metereologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Hary Tirto Djatmiko kepada
detikcom, Senin (9/11/2015).
Gemuruh guntur masih akan terdengar
dalam waktu dekat ini. Untuk menghindari bahaya petir, diharapkan
masyarakat bisa berhati-hati bila sedang berada di luar ruangan.
"Kita
harus mencari posisi bangunan yang lebih tinggi untuk berlindung, atau
bangunan yang punya proteksi petir tentu lebih aman," kata Hary.
Bila
ingin perlindungan selagi dalam perjalanan, masyarakat bisa berlindung
di bangunan permanen, atau lebih aman lagi masuk saja ke dalam gedung.
Berlindung di bawah pohon tidak disarankan.
"Berlindung di bawah tangga Halte Busway perlu kewaspadaan. Alangkah baiknya berlindung di bangunan yang permanen," kata dia.
Sama
halnya dengan menyikapi angin kencang, masyarakat juga perlu hati-hati
dan mencari perlindungan di bangunan yang kokoh. Angin kencang
bermacam-macam jenisnya, mulai dari angin ribut hingga puting beliung.
"Angin
kencang bukan berarti angin puting beliung. Kalau angin puting beliung
itu bentuknya seperti corong. Angin ribut seperti ini marak terjadi di
musim pancaroba seperti sekarang. Intensitasnya akan menurun memasuki
pertengahan musim," kata dia.
Sebagaimana diberitakan sebelumnya,
sejumlah peristiwa orang tersambar petir sudah terjadi. Viki Adiansyah
(10) tewas di pekarangan belakang rumahnya, di Ponorogo Jawa Timur. Di
Jonggol Bogor Jawa Barat, seorang pria bernama Nahilan (68) tewas
tersambar petir di persawahan. Keduanya tewas pada Sabtu (7/11/2015).
Angin
puting beliung juga menerjang Blora Jawa Tengah, sore sebelum hujan
Minggu (8/11) kemarin. 15 Rumah rusak tertimpa pohon tumbang. Di
Jakarta, sebuah pohon di kolong Jembatan Semanggi tumbang karena angin
kencang.
=====
Ini Sebab Petir dan Angin Ribut Sering Terjadi di Awal Musim Hujan
Petir
dan angin kencang acapkali mengiringi hujan di awal musim penghujan
ini. Apa hubungannya awal musim penghujan dengan petir dan angin kencang
yang sering terjadi?
Kepala Sub Bidang Informasi Badan
Metereologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Hary Tirto Djatmiko
menjelaskan kepada detikcom, Senin (9/11/2015). Petir dan angin ribut
terjadi di awal musim penghujan karena ada banyak energi yang tersimpan
saat pergantian suhu, begitulah kira-kira pemahaman umumnya.
"Di awal musim, banyak energi di awan-awan yang terbentuk," kata Hary mengawali penjelasan.
Namun,
energi itu mengalami perubahan dari panas ke dingin. Perubahan dari
suhu panas ke dingin ini sering terjadi saat musim pancaroba dari musim
kemarau ke musim penghujan seperti sekarang.
"Awan konvektif
terbentuk dari pagi hingga siang. Kemudian siang sampai malam hujan
lebat. Dari panas ke hujan akan banyak energi yang tersimpan, terjadilah
petir," tutur Hary.
Lalu kenapa petir mulai berkurang saat pertengahan musim penghujan? Itu karena di pertengahan musim, cuaca sudah relatif stabil.
"Di tengah musim, hujan turun tak mengenal waktu," kata dia.
Penjelasan
soal angin kencang juga paralel dengan penjelasan soal petir. Pada saat
seperti sekarang ini, penguapan dan radiasi cukup tinggi. Begitu awan
hujan terbentuk maka energi yang tersimpan juga cukup tinggi. Bilamana
kilat dan angin ribut akan terjadi? Bila siang panas dan sore mendung,
begitulah penjelasan sederhananya.
"Masyarakat merasa gerah dan
pengap saat pagi hingga siang. Di langit, awan seperti bunga kol
bertumbuh, kemudian warnanya menjadi kehitaman. Potensi itulah yang
membuat hujan lebat disertai kilat, petir, dan angin kencang dalam
durasi singkat," paparnya.
Sebagaimana diberitakan sebelumnya,
sejumlah peristiwa orang tersambar petir sudah terjadi. Viki Adiansyah
(10) tewas di pekarangan belakang rumahnya, di Ponorogo Jawa Timur. Di
Jonggol Bogor Jawa Barat, seorang pria bernama Nahilan (68) tewas
tersambar petir di persawahan. Keduanya tewas pada Sabtu (7/11/2015).
Angin
puting beliung juga menerjang Blora Jawa Tengah, sore sebelum hujan
Minggu (8/11) kemarin. 15 Rumah rusak tertimpa pohon tumbang. Di
Jakarta, sebuah pohon di kolong Jembatan Semanggi tumbang karena angin
kencang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar