Pewarta: Ade Irma Junida
Jakarta (ANTARA News) - Puluhan pengusaha Amerika Serikat yang tergabung
dalam US-ASEAN Business Council (USABC) menyampaikan pujiannya atas
komitmen pemerintah Indonesia dalam melakukan perbaikan iklim investasi.
Berdasarkan
siaran pers Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) yang diterima di
Jakarta, Rabu, Ketua Umum/President & CEO USABC Alexander C.
Feldman, membawa sekitar 70 orang pengusaha pimpinan dari
perusahaan-perusahaan AS yang antara lain bergerak di sektor teknologi
informasi, migas, industri makanan dan minuman, manufaktur, serta
keuangan.
"Kami melihat kesungguhan pemerintah Indonesia dalam
melakukan proses reformasi kebijakan untuk menciptakan iklim investasi
yang kondusif, hal ini menambah keyakinan kami untuk meningkatkan
investasi kami di Indonesia," katanya dalam kunjungan ke kantor BKPM,
Selasa (10/11).
Alexander menambahkan, pihaknya menyadari
komitmen pemerintah Indonesia dalam meningkatkan penyerapan tenaga kerja
untuk mencapai target dua juta lapangan kerja setiap tahunnya.
"Kami
berkomitmen untuk membantu pemerintah Indonesia dalam merealisasikan
hal tersebut. Banyak pengusaha AS yang telah menyatakan minatnya untuk
mengekspansi investasinya di Indonesia, termasuk di kawasan Indonesia
bagian timur," ungkapnya.
Amerika Serikat merupakan salah satu
investor utama di Indonesia yang investasinya tumbuh 23 persen per tahun
selama lima tahun terakhir.
Investasi negara Paman Sam berperan enam persen dari total penanaman modal asing (PMA) di Indonesia.
Ada
pun lima sektor terbesar investasi AS adalah pertambangan senilai 7,2
miliar dolar AS, perdagangan/reparasi 258 juta dolar AS, industri
makanan 167 juta dolar AS, industri alat angkut 142 juta dolar AS, dan
industri kimia/farmasi 56 juta dolar AS.
Deputi Bidang
Pengembangan Iklim Penanaman Modal BKPM Farah Ratnadewi Indriani
mengatakan pihaknya siap memfasilitasi investor AS dari mulai rencana
hingga merealisasikan investasi di Indonesia melalui perwakilan BKPM
yaitu Investment Promotion Center (IIPC) New York serta tim Marketing Officer (MO).
"Kami
berharap melalui pertemuan-pertemuan seperti ini, kami dapat memperoleh
masukan-masukan dari para pengusaha terkait upaya perbaikan iklim
investasi Indonesia agar semakin kondusif," ujarnya.
Sebelumnya,
Kepala BKPM Franky Sibarani menyampaikan pihaknya memberi perhatian
khusus terhadap upaya peningkatan daya saing investasi Indonesia.
Salah satu yang menjadi perhatian lembaga tersebut adalah mendorong perbaikan berbagai indikator dalam kemudahan berusaha (ease of doing business) Indonesia, yang secara rutin pemeringkatannya dilakukan oleh Bank Dunia (World Bank).
Berdasarkan
laporan Bank Dunia, Indonesia menempati peringkat 109 dari 189 negara
yang disurvei mengenai kemudahan berusaha bagi perusahaan kecil dan
menengah 2016. Pemeringkatan tersebut merupakan hasil dari survei
sepanjang 2 Juni 2014-1 Juni 2015 di Jakarta dan Surabaya.
Franky
menuturkan, pihaknya mengambil sikap proaktif dalam setiap program
untuk meningkatkan daya saing penanaman modal dan bisnis.
"Kami
akan terus berkoordinasi dengan berbagai kementerian/ lembaga dan
pemerintah daerah untuk bersama-sama memperbaiki berbagai aspek yang
masih menghambat kemudahan berusaha di Indonesia," pungkasnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar