VIVAnews - Harga
minyak dunia ditutup menyusut pada perdagangan dini hari tadi, Rabu 26
November 2014, jelang pertemuan negara-negara pengekspor minyak (OPEC).
Adapun
pada pertemuan OPEC, yang dijadwalkan pada Kamis besok, 27 November
2014 di Wina, diperkirakan membahas adanya kemungkinan penurunan
produksi minyak.
Seperti diberitakan CNBC, minyak mentah AS anjlok US$1,69 per barel menjadi US$74,09 per barel. Ini, merupakan penutupan terendah sejak September 2010.
Sementara
itu, untuk minyak mentah Brent diperdagangkan turun US$1,40 per barel
menjadi US$78 per barel, setelah sempat naik pada perdagangan sebelumnya
di level US$80,44 per barel.
Kepala Analisis Commerzbank di
Frankfurt, Eugen Weinberg menyampaikan bahwa semua orang tampaknya akan
"bertarung" saat pertemuan OPEC berlangsung dalam upaya pemotongan
produksi secara drastis untuk mengurangi pasokan minyak global.
"Muncul
banyak ekspektasi yang memasuki pasar. Mulai dari nihil sampai
ekspektasi pemangkasan produksi sebanyak hampir satu juta barel per
hari," terang Weinberg dalam keterangan tertulisnya.
Sementara
itu, Libia, Venezuela, Iran, dan Ekuador adalah negara-negara yang
menginginkan OPEC untuk memangkas tingkat produksi. Namun, Kuwait telah
menyatakan, tidak akan memangkas output.
Kuncinya adalah
apa yang akan diputuskan oleh negara produsen terbesar OPEC, seperti
Arab Saudi. Dan, sejumlah analis memproyeksikan bahwa Arab Saudi tidak
akan melakukan langkah untuk menopang harga minyak. (art)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar