BERBUAT BENAR ADALAH KEHARUSAN, BERBUAT TIDAK BENAR ADALAH KETIDAK HARUSAN

Senin, 01 Desember 2014

OPEC Tak Mau Pangkas Produksi, Apa Efeknya ke Harga Minyak?


Organisasi Negara -negara Pengekspor Minyak atau [OPEC](2139832 "") akhirnya memutuskan untuk tidak memangkas produksi minyak. Sebelumnya, untuk mengembalikan harga minyak seperti semula, beberapa negara penghasil minyak terbesar seperti Arab Saudi dipaksa untuk memangkas produksi minyaknya. Meskipun, pada akhirnya Arab Saudi tidak mengikuti permintaan tersebut.
Dilansir dari The Independent, Jumat (28/11/2014), dalam pertemuan di Wina, Austria, OPEC telah memutuskan untuk mempertahankan volume produksi minyak yang telah ditetapkan sebelumnya, yaitu 30 juta barel per hari.
"Kita memproduksi 30 juta barel per hari dalam semester pertama tahun ini," kata Abdalla Salem el-Badri, Sekretaris Jendral OPEC. "Kami tidak memiliki target harga; kami mencari harga yang adil," tambahnya.
Akibat keputusan OPEC ini, harga minyak mentah Brent yang dipakai sebagai patokan harga minyak global turun menjadi US$ 71,25 per barel yang merupakan harga termurah sejak September 2010. Sedangkan West Texas Intermediate (WTI) yang menjadi patokan harga minyak AS turun di bawah US$ 70 per barel, harga terendah sejak Juni 2010.
Para analis memprediksi harga minyak akan turun lagi. "Harga minyak (Brent) bisa dengan mudah jatuh di bawah US$ 70 per barel sekarang," kata John Hall, kepala konsultan Alfa Energy.
Meskipun begitu, AS yang telah meningkatkan produksi dalam negeri dapat membantu menekan harga global. AS telah meningkatkan produksi 5,4 juta barel per hari pada tahun 2010 menjadi 8,6 juta barel per hari saat ini.
Di lain pihak, para ahli menganggap Arab Saudi yang merupakan produsen minyak terbesar sekaligus kekuatan dominan di OPEC telah mengkalkulasi agar mereka memiliki kepastian permintaan atas minyak dalam jangka waktu menengah.
"Ini adalah keputusan besar," kata Menteri Perminyakan Arab Saudi, Ali al-Naimi. Sementara Diezani Alison-Madueke, Menteri Perminyakan Nigeria, berharap beberapa bulan ke depan harga minyak kembali stabil.
Turunnya harga minyak ini juga berdampak pada belanja sosial yang lebih besar. Venezuela misalnya, salah satu negara OPEC ini mengakui bahwa turunnya harga minyak membuat pengeluaran negara menjadi lebih besar. Sebab, selama ini Venezuela mengandalkan hasil penjualan minyak dalam membiayai proyek sosialnya.
Anggota OPEC rencananya akan kembali mengadakan pertemuan pada Juni 2015. Sebagai informasi tambahan, sekitar sepertiga dari produksi minyak global berasal dari negara anggota [OPEC](2139924 "") ini. (Rio/Ndw)

Tidak ada komentar: