Indah Mutiara Kami - detikNews
Jakarta -
Partai-partai di kubu Jokowi-JK membuka peluang untuk Partai
Demokrat bergabung ke pasangan nomor urut dua tersebut. Wasekjen Partai
Demokrat Ramadhan Pohan merasa tawaran dari kubu lawan itu seolah-olah
menganggap Prabowo-Hatta kalah dalam Pilpres.
"Kok kesannya
Prabowo Subianto kalah, memang sudah dipastikan? Setahu kami, dalam
perhitungan sementara Prabowo leading kok," kata Ramadhan ketika
dihubungi, Selasa (15/7/2014).
Ramadhan menuturkan bahwa tidak
pernah ada wacana dari PD untuk melompat ke kubu Jokowi-JK.
Ketidakhadiran elite PD dalam acara deklarasi koalisi permanen
Prabowo-Hatta di Tugu Proklamasi, Senin (14/7) juga karena ada kegiatan
lain.
"Kemarin kami ada kegiatan di partai, rapat untuk mengawal
suara Prabowo-Hatta. Kami masih bersama di koalisi itu tidak masalah
apapun," ujar anggota Komisi I DPR itu.
Ramadhan menegaskan bahwa
PD sepenuhnya berada di dalam koalisi permanen meski petinggi partai
berlambang mercy itu tidak hadir di Tugu Proklamasi. Ia mengungkapkan
bahwa deklarasi para ketua fraksi partai di DPR yang dilakukan pada
Selasa (8/7) juga sudah cukup kuat.
"Penandatanganan di parlemen masih berlaku dan sudah memperlihatkan semuanya," ucapnya.
Sebelumnya,
PDIP dan PKB sebagai partai pengusung pasangan Joko Widodo-Jusuf Kalla
(Jokowi-JK) membuka peluang Partai Demokrat untuk bergabung. Partai
Hanura dan Partai NasDem pun berpendapat serupa.
"Bagus dong itu,
sebuah hal yang tak salah membuka peluang Demokrat untuk bergabung.
Saya pikir tenaga ahli dari Demokrat itu kita butuhkan nantinya," kata
Sekjen Partai Nasdem Rio Capella saat berbincang dengan detikcom, Senin
(14/7/2014).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar