VIVAnews - Anggota Dewan Penasihat Tim Pemenangan
Prabowo-Hatta, Hashim Djojohadikusumo, mengatakan bahwa Prabowo sudah
mengimbau kepada semua pendukungnya untuk menahan diri dalam menyikapi
proses penghitungan suara.
Terlebih dengan adanya saling klaim memenangkan pemilihan presiden
dari kedua pihak. Imbauan tersebut dilakukan untuk meredam terjadinya
konflik.
"Beliau sudah sampaikan ke pendukung-pendukungnya tenang, sejuk,
menahan diri. Karena terus terang banyak marah, banyak sekali marah,
saya bisa katakan jutaan orang marah," kata Hashim, di Hotel
Intercontinental, Jakarta Kamis 10 Juli 2014.
Hashim menambahkan, dengan imbauan seperti itu, dia berharap
konflik bisa dihindari. Karena, konflik yang terjadi hanya akan memecah
belah bangsa Indonesia.
"Saya kira kan kurang baik, kita mau bangsa indonesia bersatu, kita jangan terpecah belah," kata Hashim.
Hashim mengaku merasa cemas akan terjadinya kecurangan di dalam
proses rekapitulasi suara, mengingat Komisi Pemilihan Umum baru akan
mengumumkan hasil resmi pada 22 Juli 2014 mendatang.
"Iya kami khawatir, tadi ada berita satu kendaraan kami yang bawa
formulir C1 dirampok, ini yang kami khawatirkan, kami cemas," kata
Hashim.
Mengantisipasi hal tersebut, Hasyim mengatakan bahwa proses
tersebut harus dijaga sampai tahap terakhir. Bahkan menurutnya, Prabowo
juga telah menginstruksikan untuk waspada. "Kami harus waspada, harus
siaga, harus jaga baik-baik," kata dia.
Sementara, terkait hasil real count yang dilakukan pihaknya, Hashim
mengungkapkan bahwa Prabowo-Hatta unggul atas pasangan Joko
Widodo-Jusuf Kalla.
Menurut data real count pihaknya, Prabowo-Hatta meraih 42.874.556
suara atau 51,67 persen, sedangkan pasangan Jokowi-JK hanya meraih
40.100.509 suara atau 48,33 persen.
"Data yang saya dapat barusan sudah 60 persen TPS sudah masuk, kami
unggul 4 persen menurut data kami, itu real count, dan saksi kami
sangat rapi, saya bisa katakan sangat rapi, kami didukung jaringan saksi
yang cukup bagus," tutur Hashim.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar