Oleh: Iwan Purwantono
INILAHCOM, Jakarta - Klaim kemenangan Jokowi-JK tak lama usai
pencoblosan, Rabu (9/7/2014) bisa menjadi blunder. Karena hasil akhirnya
kemungkinan bisa tidak sama dengan quick count hari itu.
Hal
ini diungkapkan pengamat politik asal Universitas Brawijaya Malang,
Khairul Muluk. Menurutnya, hasil akhir pilpres yang bakal diumumkan KPU
pada 22 Juli 2014 bisa saja berbeda dengan perhitungan cepat atau quick
count pada saat Jokowi-JK mendeklarasikan menang.
‘’Saya kira,
hasil akhir KPU itu yang harusnya paling ditunggu. Sangat terbuka
kemungkinannya, quick count berbeda dengan real count,’’ kata Khairul
kepada wartawan, Kamis (10/07/2014).
Muluk meyakini, selisih
kedua pasangan yang berkompetisi politik di pilpres 9 Juli sangatlah
tipis. Menurut dia, selisih antar kedua kandidat diperkirakan masih
berada di kisaran margin error 3 persen. Artinya, hasil real count kedua
pasangan tersebut bisa ada yang naik 3 persen dan turun 3 persen.
“Itulah
dasar alasannya jika quick count masih dalam rentan itu (margin error 3
persen), hasil akhir real count bisa saja berbeda,’’ terangnya.[ris]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar