Jakarta (ANTARA News) - Wakil Ketua Komisi I DPR TB Hasanuddin mengatakan laporan Badan Intelijen Negara menegaskan bahwa kondisi dan situasi keamanan di lapangan kondusif serta terkendali.

"Dari laporan semua komponen, situasi ke depan dalam batas terkendali dan kondusif di lapangan," kata TB Hasanuddin disela-sela Rapat Kerja antara Komisi I DPR dengan BIN secara tertutup, di Gedung DPR, Jakarta, Senin.

Dia mengatakan memang ada lonjakan perbedaan dari isu yang ada di media massa namun itu tidak berpengaruh pada keamanan negara.

Selain itu menurut dia, BIN beserta komponen di dalamnya menjamin adanya netralitas dalam pelaksanaan Pemilu 2014.

"Bukan hanya intelijen namun TNI dan Polri ada jaminan untuk netralitas dan komitmen itu sudah dijalankan. Namun perlu ada pengawasan dari pers dan masyarakat," ujarnya.

Menurut Tubagus Hasanuddin, pengawasan yang bisa dilakukan masyarakat dan pers adalah melaporkan kegiatan intelijen yang dirasa aneh kepada pihak berwenangan dan DPR.

Dia mengatakan masyarakat dan pers bisa mendeteksi adanya produk intelijen namun sulit untuk mengetahui apakah seseorang melakukan kerja intelijen atau bukan.

"Misalnya ada selebaran gelap, itu bisa dilaporkan ke Kepolisian dan DPR karena itu bisa ditelusuri. Namun apakah itu intelijen atau bukan, orang awam akan sulit mendeteksinya," kata TB Hasanuddin.

Dia menegaskan penyadapan tidak bisa dihalang-halangi namun bisa dilindungi data yang akan disadap. Menurut dia, perlindungan itu bisa dilakukan dengan sistem enkripsi dengan kode yang ada.

"Sesuai Undang-Undang, BIN mengordinasikan masalah intelijen negara yang didalamnya ada Kepala Inteliujen Polisi, Bais (Badan Intelijen & Strategis) TNI, Jaksa Muda Intelijen Kejaksaan Agung, dan ada intelijen lain yang menyangkut keselamatan bangsa dan negara," katanya.

Rapat Kerja antara Komisi I DPR dengan BIN berlangsung tertutup yang dihadiri Ketua BIN Marciano Norman dan anggota Komisi I DPR. (*)