BERBUAT BENAR ADALAH KEHARUSAN, BERBUAT TIDAK BENAR ADALAH KETIDAK HARUSAN

Sabtu, 13 Desember 2014

Dalam Keadaan Lemah Sebelum Wafat, Een Masih Sempat Mengajar Tari

Erna Mardiana - detikNews

 Jakarta - Een Sukaesih terus berkontribusi untuk dunia pendidikan hingga hari-hari terakhirnya hidupnya. Sehari sebelum masuk rumah sakit, pejuang pendidikan asal Sumedang ini sempat mengajarkan tari untuk anak-anak.

"Een dibawa ke rumah sakit pada Selasa pagi. Seninnya itu masih mengajar tari anak-anak untuk pembukaan rumah pintar," kata kerabat Een, Nining Nurhayati (47) di di kediaman Een Sukesih di Jalan Raya Cibereum, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, Sabtu (13/12/2014).

Een selama ini memperjuangkan pendidikan di tengah kondisi tubuhnya yang lumpuh. Een menjalani perawatan di RSUD Sumedang sejak Selasa (9/12) dan sudah mendapat perawatan maksimal, namun tim dokter tak mampu menyelamatkannya. Ia meninggal pada Jumat (12/12) siang.

Nining selama ini merawat Een setelah ibunya wafat tahun lalu. Ia bercerita bahwa Een sempat tidak mau makan dan menolak dibawa ke rumah sakit.

"Nggak akan nemu saribu hiji ge (nggak akan nemu orang seperti ini seribu satu). Sosialna ge bagus belaan makanan, artos Uwa Rp 50 ribu dijajankeun buat anak-anak (Jiwa sosialnya bagus, punya uang Rp 50 ribu dibeliin jajanan buat anak-anak. Barudak nggak punya buku dibeliin (anak-anak nggak punya buku dibeliin)," paparnya.

Kontribusi Een yang sangat besar di dunia pendidikan membuat pemakamannya dihadiri ratusan orang termasuk para petinggi di Jawa Barat. Pemakaman berlangsung penuh haru dan diiringi lagu 'Terima Kasih Guru'.

Belasan karangan bunga duka cita juga memenuhi kediaman Een Sukaesih. Salah satunya dari mantan Presiden RI, Susilo Bambang Yuhdoyono (SBY) yang pada Februari 2014 lalu bersama Ani Yudhoyono sempat mengunjungi Een Sukaesih yang saat itu masih terbaring lemah di rumahnya. SBY juga telah mengungkapkan rasa belasungkawa lewat Facebook dan Twitter.

Tidak ada komentar: