VIVAnews - Minyak
mentah Amerika Serikat ditutup melemah pada perdagangan dini hari tadi,
Selasa 25 November 2014. Pelemahan itu disebabkan oleh aksi wait and see dari para pelaku pasar yang menantikan pertemuan OPEC pekan ini.
Seperti diketahui, Kamis mendatang, 27 November 2014, akan dilangsungkan pertemuan kelompok negara-negara pengekspor minyak (Organization of the Petroleum Exporting Countries/OPEC) di Wina.
Seperti diberitakan CNBC,
saat ini, muncul isu mengenai beberapa negara yang mengajukan
permohonan untuk mengurangi produksi minyak sebesar satu juta barel per
hari, atau lebih, dalam upaya untuk menopang harga minyak yang jatuh
sekitar 30 persen sejak Juni.
Di sisi lain, negara di luar
kelompok OPEC, seperti Rusia yang mengharapkan harga minyak lebih tinggi
untuk mendukung pertumbuhan ekonominya menyatakan mampu memangkas
sendiri produksi minyak mentahnya sekitar 300 ribu barel per hari.
Namun, para pengamat memprediksi langkah yang coba dilakukan oleh Rusia akan berujung sia-sia.
"Investor
tampaknya mengharapkan, produksi minyak akan dipangkas melalui hasil
pertemuan KTT OPEC," ujar Bank ANZ dalam keterangan tertulisnya.
Adapun,
harga minyak mentah WTI (West Texas Intermediate) untuk kontrak bulan
Januari 2015, berakhir turun 0,95 persen ke level US$75,78 per barel di
Nymex.
Sementara itu, harga minyak mentah Brent untuk kontrak
bulan Februari 2015 ditutup melemah 0,87 persen menjadi US$80,15 per
barel.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar