Pewarta: Indriani
Jakarta (ANTARA News) - Tim pelajar Indonesia berhasil meraih emas dalam
Olimpiade Sains Internasional tingkat junior 2014 atau "International
Junior Science Olympiad 2014" yang diikuti 32 negara di Mendoza,
Argentina, 11 Desember.
"Alhamdulillah, tim Indonesia meraih dua emas, tiga perak dan enam
perunggu," ujar Kasubdit Kelembagaan dan Peserta Didik Direktorat
Pembinaan SMP, Dirjen Pendidikan Dasar Kementeriaan Pendidikan dan
Kebudayaan (Kemdikbud), Supriano, saat menjemput para juara di Bandara
Soekarno Hatta, Cengkareng, Jakarta, Sabtu sore.
Indonesia menurunkan dua tim yang terdiri atas enam pimpinan, delapan pelajar dan dua pendukung teknis.
"Ini sungguh di luar dugaan, karena tahun lalu kita sama sekali tidak mendapatkan emas. Target awal hanya satu emas."
Pelajar yang dikirim tersebut masih duduk di Sekolah Menengah
Pertama (SMP) merupakan pemenang dari Olimpiade Sains Nasional (OSN).
"Pemenang OSN itu kemudian diseleksi lagi, dari 40 pelajar awalnya
menjadi 12 pelajar."
Pelajar tersebut dibina selama 69 hari dengan dibimbing tim pembina
dari Institut Teknologi Bandung, Universitas Pendidikan Indonesia dan
Universitas Indonesia.
Olimpiade sains tingkat internasional itu meliputi tes teori (tiga
jam), pilihan ganda (tiga jam) dan praktikum tiga bidang yakni fisika,
biologi dan kimia (empat jam).
Peraih medali emas, Dean Fanggohans, mengatakan sudah menyenangi
sains sejak kecil. Menurut Dean, sains merupakan ibu dari seluruh ilmu.
Sebelumnya, Dean merupakan peraih medali emas dalam OSN 2013 dan 2014. Namun baru dikirim ke luar negeri pada 2014.
"Tidak terlalu sulit kompetisinya. Prediksi pembimbing tidak jauh
dari soal yang ada," kata pelajar kelas IX SMPK Kalam Kudus Pekanbaru
itu.
"Lawan terberat saat olimpiade itu India," tukas Dean.
Peraih medali emas lainnya adalah Michael Gilbert, sedangkan peraih
medali perak yakni Andrew Wijaya, Pattrick Bryan Nugraha, Elliyora
Fiyolain Buyamin.
Kemudian peraih medali perunggu yakni Jonathan Aristya Septiadji,
Salsabiila Roihana, Gian Cordana Sanjaya, Aria Purwasatya Salim, Ahmad
Aufar Thoriq, dan Mutiara Auliya Firdausy. adapun Olym Rifqi Amali tidak
mendapatkan medali.
Kemdikbud memberikan hadiah sebesar Rp12,5 juta untuk peraih medali
emas, Rp10 juta untuk peraih medali perak, Rp7,5 juta untuk peraih
medali perunggu, dan Rp5 juta untuk partisipan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar