BERBUAT BENAR ADALAH KEHARUSAN, BERBUAT TIDAK BENAR ADALAH KETIDAK HARUSAN

Selasa, 09 Desember 2014

Ini Kiat Pakar Telematika Temukan Taksi Express yang Dicuri

JAKARTA - Pakar telematika Abimanyu Wachjoewidajat memberikan solusi menemukan taksi Express yang dicuri dan dipergunakan komplotan perampok Sutrisno Cs beraksi di Jakarta. 
Menurut Abimanyu, ada solusi secara telematika untuk menemukan taksi tersebut. "Tentu ada dan sangat mudah, apalagi menurut pengelola Express bahwa taksi mereka telah dilengkapi sistem pelacakan lokasi atau Global Positioning Systems yang berbasis sentra atau Digital Dispatch System," kata Abimanyu, di Jakarta, Selasa (9/12).
Abimanyu menjelaskan, pool cukup mencantumkan semua taksi yang sah serta nomor polisinya ke dalam dispatching server dan SMS.
Polisi tinggal memantau pergerakan taksi. Bila ada yang mencurigakan polisi tinggal SMS ke server nomor lambung atau nopol taksi tersebut. Server akan menjawab lokasi taksi yang bersangkutan. 
"Bila jawaban dari server tidak sesuai dengan kenyataan maka 100 persen itulah taksi yang dicari dan bisa segera ditangkap," ia menjelaskan.
Ada baiknya, kata Abimanyu, argometer dihubungkan dengan GPS. Sehingga bila GPS mati maka Argo juga tidak mau berfungsi.  Bila argo tidak berfungsi, kecil kemungkinan penumpang mau naik taksi seperti itu. "Dengan demikian probabilitas taksi untuk dapat melakukan kriminal semakin kecil," kata pria yang karib dipanggil Abah itu.
Ia melanjutkan, ada baiknya pula taksi dipasangi RFID scanner yang dapat mendeteksi secara unattended sesama taksi dan kemudian melaporkan status tersebut ke server.
Kemudian pada server dibuatkan subrutin yang akan mengecek masing-masing taksi. Bila hanya ada satu laporan berarti taksi yang tidak melapor adalah taksi yang dicurigai. "Dan lokasinya langsung terdeteksi berdasarkan laporan taksi lain yang dekat itu," ungkapnya.
Apabila tidak ada laporan DDS berarti besar kemungkinan pelaku telah merusak atau  menaklukan alat. Menurutnya, hal itu mudah terdeteksi seperti yang sudah dijelaskan di awal.
Selain itu, ia menambahkan, tempat-tempat parkir sebaiknya dilengkapi black list check. Daftar taksi yang mencurigakan ini sebaiknya dapat diakses tempat-tempat parkir. Sehingga bila taksi tersebut masuk ke salah satu perparkiran maka sistem akan mudah mendeteksinya untuk kemudian melaporkan ke pusat.

"Solusi yang baik seperti di atas tentu dapat diterapkan, biaya juga tidak mahal bila dibandingkan dengan kehilangan mobil dan berpotensi hilangnya nyawa," ungkapnya.
Seperti diketahui sebelumnya, Polda Metro Jaya berhasil meringkus tiga tersangka perampokan yang beraksi menggunakan taksi curian milik Express group, Sutrisno, Edwar dan Agus.
Namun, saat ini barang bukti taksi yang dicuri Sutrisno itu masih belum ditemukan. Polisi masih melakukan pencarian. Termasuk mengejar seorang tersangka, Jambi, yang buron. (boy/jpnn)

Tidak ada komentar: