Pewarta: Novi Abdi
Balikpapan (ANTARA News) - Konsumsi bahan bakar minyak (BBM) jenis
Pertamax di Balikpapan meningkat hingga 350 persen setelah kenaikan
harga BBM diumumkan pemerintah.
"Di Balikpapan dari biasanya berkisar pada 8 kilo liter per hari,
sehari setelah kenaikan harga BBM diumumkan Presiden, konsumsinya
langsung 66 kilo liter," kata Andar Titi Lestari, Senior Supervisor
External Pertamina Unit Pemasaran VI Kalimantan di Balikpapan, Jumat.
Di seluruh Kalimantan, terjadi kenaikan rata-rata 21 persen per minggu pascakenaikan harga BBM.
Menurut Titi Lestari, dalam pengamatan Pertamina, konsumen mulai
merasakan sejumlah manfaat lebih dari menggunakan Pertamax meski
harganya lebih mahal daripada premium yang disubsidi.
Harga Pertamax di Balikpapan sekarang Rp12.000 per liter dan
premium Rp8.500 per liter. Perbedaan harga itu tidak menjadi hal yang
dianggap besar lagi karena manfaat yang dirasakan lebih besar, katanya.
"Konsumen jadi hemat waktu, Pertamax saat ini kan tidak ada antrean panjang seperti pembelian di Premium," kata Lestari.
Tidak ada antrean panjang, berarti kendaraan konsumen langsung
diisi dan konsumen bisa langsung melanjutkan aktivitasnya, ujarnya.
"Kita jadi serasa punya SPBU sendiri," kata Adi Prasetya, warga
Balikpapan Baru. Prasetya sudah menjadi konsumen Pertamax sejak memiliki
motor matic baru.
Menurut Prasetya, pemakaian Pertamax juga hemat dan motornya jadi lebih nyaman dikendarai.
"Dengan gaya pemakaian yang tepat, memang bisa begitu. Pertamax itu
kan oktannya lebih tinggi sehingga lebih sedikit bahan bakar yang
diperlukan dibandingkan premium untuk menjalankan kendaraan untuk
menempuh jarak yang sama," tambah Lestari.
Oktan adalah istilah untuk nilai tekanan yang diperlukan bahan
bakar agar terbakar spontan atau dengan sendirinya. Bilangan oktan
adalah angka yang menunjukkan seberapa besar tekanan yang bisa diberikan
sebelum bensin terbakar secara spontan. Premium beroktan 88, dan
Pertamax 92, Pertamax Plus 95.
Pada proses pembakaran yang sempurna di dalam ruang bakar mesin,
campuran udara dan bensin dari karburator ditekan oleh piston sampai
dengan volume yang sangat kecil dan kemudian dibakar oleh percikan api
yang dihasilkan busi. Semakin tinggi oktan bahan bakar, semakin besar
tekanan yang diperlukan hingga ia terbakar spontan tanpa api dari busi.
Namun karena besarnya tekanan piston, campuran udara dan bensin juga
bisa terbakar secara spontan sebelum percikan api dari busi keluar. Jika
campuran gas ini terbakar karena tekanan yang tinggi (bukan karena
percikan api dari busi), maka akan terjadi knocking atau ketukan di
dalam mesin. Knocking ini akan menyebabkan mesin cepat rusak dan membuat
kerak di kepala piston.
Hilmansyah, warga Gunung Sari Ilir yang memakai motor sport menyebutkan
pertamax membuat suara motornya lebih nyaman didengar dan lebih bersih.
"Ada zat aditif yang membuat pembakaran lebih sempurna," kata Hilmansyah.
Disebutkan oleh Lestari, pada Pertamax ditambahkan detergency, pencegah korosi atau karat, dan demulsifier.
Detergency membersihkan ruang bakar mesin. Anti karat mencegah karat mulai dari tangki bensin, saluran bahan bakar, hingga ruang bakar. Demulsifier memisahkan air dari bahan bakar.
"Demulsifier itu menjaga kemurnian bahan bakar dari air sehingga pembakaran tetap sempurna," kata Lestari.
Selain itu, menurut Prasetya, harga BBM yang lebih mahal sekarang
membuat ia hanya bila sangat perlu menggunakan kendaraan bermotor.
"Bila hanya mau beli sesuatu ke toko serba ada depan komplek, cukup
pakai sepeda atau jalan kaki. Lebih sehat," kata pemuda asal Yogyakarta
yang sudah 3 tahun menetap di Balikpapan itu.
(KR-NVA)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar