BERBUAT BENAR ADALAH KEHARUSAN, BERBUAT TIDAK BENAR ADALAH KETIDAK HARUSAN

Selasa, 02 Desember 2014

Masih Sekritis Inikah Slank? BBM Naik = Kepanikan Dimana-mana

JAKARTA - Slank adalah salah satu band yang melegenda di Indonesia. Lagu dan liriknya begitu menyentuh dan mewakili suara-suara rakyat miskin.
Salah satu lagu yang menggambarkan kehidupan sosial band yang digawangi Bimbim (Drum), Kaka (Vocal), Ridho (Guitar), Ivanka (Bass), Abdee Negara Nurdin (Guitar) ketika merilis lagu berjudul Kritis BBM dalam album Slank Kissme tahun 2005.
Lagu yang mengkritik kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) dengan mengkritik kebijakan Pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono dan Jusuf Kalla (SBY-JK).
Lirik lagu ini memang menyentuh. Kenaikan harga BBM digambarkan akan menambah jumlah rakyat miskian. BBM Naik disamakan rakyat tak punya apa-apa. Sementara DPR minta naik gaji.
Lagu ini bisa ditemuai di dunia virtual. Termasuk di portal berbagi video, Youtube. Dalam Video berjudul "Kritis BBM - Slank By Request" yang diunggah Tino Hafiedz, banyak penggemar yang mempertanyakan sikap Slank yang tiba-tiba mendukung Joko Widodo-Jusuf Kalla.
"Iya teh.. sekarang pada kemana ya si musisi garang jika ada pemimpin baru, mereka dgn garang menyampaikan pesan dn kritik lewat karyanya. Apa lagi  jika pemimpin itu mencicipi keringat rakyat sblm bekerja dgn benar.. kok sekarang pada bisu ya tehh," komentar Melody Buddy.
Sementara pemilik akun Mbah lebih kritis lagi kepada Slank. "MAKAN TUH LAGU,,,, KAU NYANYI AJA DI DPAN PRESIDEN MU YANG KAU PILIH COOKK,,,,,,,, tapi sekrang lu munafik cookkk,,,,, kon ngerti taek opo ora ???? PRESIDEN SIPIL APA PRESIDEN MILITER YG PAS DI INDONESIA ???? Bluskan kepasar???? Lu kata indoensia semuanya orang pasaar??? Apa mau jadi presiden ibu-ibu pasar????" katanya.
Di tempat terpisah, Gitaris Slank, Ridho dengan tegas memberikan pembelaan kepada Jokowi yang sebelumnya menaikkan harga BBM. Sikap ini tentu sangat berbeda dengan lirik lagu Slank yang sebelumnya mengkritik kebijakan tersebut.
"Dari jamannya presiden Pak Habibie, Bu Mega sampai Pak SBY memang kenaikan harga BBM ini sudah terjadi. Jadi ini bukan kesalahan Pak Jokowi, itu sudah salah dari awal," kata pemilik nama lengkap Mohammad Ridwan Hafiedz di Jakarta, Selasa (2/12).  (awa/jpnn)

Tidak ada komentar: