Idham Khalid - detikNews
Jakarta - Panglima TNI Jenderal Moeldoko pagi ini
membuka rapat paripurna TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD). Moeldoko
berharap nantinya ada inovasi-inovasi baru dari TNI untuk membangun dan
menyejahterakan rakyat.
"Saya berharap evaluasi ini menjadi
titik berangkat kebersamaan kita dalam membangun kesejahteraan rakyat,
membangun keamanan dan keselamatan rakyat. TNI punya kemampuan ke
seluruh pelosok yang dapat disinergikan untuk kesehatan, membangun desa
dan lainnya," kata Moeldoko.
Moeldoko menyampaikan ini dalam
sambutannya saat membuka rapat paripurna TMMD TA 2014 di GOR Ahmad Yani,
Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Kamis (11/12/2014). Hadir juga
dalam kesempatan itu pejabat teras dari beberapa Kementerian serta
perwakilan kepala daerah.
Menurut Moeldoko, yang menjadi sasaran
TMMD ini yaitu desa terpecill, desa di daerah perbatasan, daerah kumuh
perkotaan, bencana alam, konflik dan pasca konflik.
"Bagi TNI,
yang terbaik yang harus kita lakukan untuk bangsa dan rakyat meski
sekecil apapun yang kita lakukan. Apapun bentuknya," ujarnya.
Moeldoko
juga menyampaikan kepada seluruh perwakilan kepala daerah untuk tidak
ragu-ragu memanfaatkan keberadaan Prajurit TNI yang tersebar di seluruh
Indonesia. Sebab, Prajurit TNI tidak semata milik Mabes TNI.
"TNI
tak memiliki apa-apa, tapi miliki semangat kuat ntuk mendarmabaktikan
diri untuk rakyat. Yang ingin saya tegaskan, para Bapak Bupati dan
Walikota, TNI memiliki semangat yang kuat untuk pembangunan. Jadi jangan
ragu-ragu pemerintah daerah, gunakan prajurit TNI untuk membangun
desanya masing-masing. Jangan ragu-ragu. Karena seluruh prajurit adalah
milik bapak-bapak dan ibu-ibu sekali juga," jelasnya panjang lebar.
Moeldoko
menjelaskan, nantinya akan bersama masyarakat melakukan berbagai hal
seperti bertani, mengajar, membangun desa dan lainnya. Menurut Moeldoko,
dia juga telah menemui Menteri Anies Baswedan untuk memberikan
upgrading kepada 2.000 prajurit TNI yang menjadi tenaga pendidik di
berbagai wilayah di Indonesia.
"3 minggu yang lalu, kami
komunikasi dengan Mendikbud. Pak Menteri, prajurit saya banyak yang
dikerahkan untuk bantu masyarakat, untuk guru atau mengajar di daerah
masing, perbatasan, pulau terluar, terisolasi, terpencil, tolong
diupgrading agar bisa menyesuaikan dengan kurikulum terbaru. Akhirnya,
2.000 TNI diupgred kemampuannya agar sesuai. TNI masih diperlukan untuk
kegiatan seperti itu," tuturnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar