VIVAnews - Sekretaris
Kabinet, Andi Widjojanto mengatakan bahwa pembelian minyak dari
perusahaan asing asal Angola, Sonangol EP diperkirakan bisa menghemat
sekitar Rp11-15 triliun.
Meskipun demikian, pemerintah sampai saat ini, masih terus menghitung jumlah penghematan yang akan diterima.
"Tapi
riilnya berapa, tadi Menteri ESDM sudah lapor di sidang, masih sedang
dipelajari. Nanti bagaimana kerangka kerja sama antara Sonangol dan
Pertamina juga masih ditunggu," terangnya.
Menurut Andi, dengan
membeli minyak langsung ke Sonangol, sebenarnya Presiden Joko Widodo
hanya ingin mencari sumber energi alternatif.
Saat ini, katanya,
negosiasi memang masih dalam tahap antar pemerintah, namun ke depan,
Jokowi ingin agar kerja sama dapat dilakukan antara BUMN dan BUMN, yaitu
antara PT Pertamina (persero) dan Sonangol. "Tidak ada kerangka kerja
yang konkret antara Indonesia dan Angola," ujarnya.
Selanjutnya,
dia mengungkapkan, Jokowi juga akan memcari sumber alternatif ke Brunei
Darussalam, Rusia, Khazakstan dan Iran dengan kerangka yang sama.
Peran Surya Paloh
Selain itu, Andi membantah terkait adanya peran Ketua Umum Partai Nasdem, Surya Paloh dalam proyek ini.
"Kerja sama ini murni antara pemerintah dengan pemerintah dan akan diturunkan ke bisnis dengan bisnis," sambungnya lagi.
Namun
saat ditanyakan, siapa saja yang dilibatkan dan siapa tradernya, tidak
ada satu pun yang bisa menjawab. "Pertamina dan Sonangol lagi
berunding," katanya.
Andi juga mengaku heran dengan isu bahwa
kerjasama ini melibatkan Surya Paloh. "Saya tidak tahu isunya dari mana,
kemudian ada kekhawatiran a,b,c dan membawa nama Surya Paloh,"
tambahnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar