RMOL. Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu prihatin melihat elite
politik masih ribut dan berselisih sampai sekarang. Rakyat ingin semua
elite politik bersatu.
”Jangan berselisih terus lah. Kecuali
masa bodo, nggak mau memikirkan negara ini. Kisruh terus menerus seperti
ini memprihatinkan,” ujar Ryamizard Ryacudu kepada Rakyat Merdeka, Jumat (28/15)
Bekas
Kepala Staf Angkatan Darat itu menekankan betapa pentingnya
silaturahmi untuk membuat suasana menjadi damai dan tenteram.
Saya
menyerukan untuk meredam kericuhan dan cekcok yang masih terjadi
sampai sekarang ini harus segera diakhiri supaya pemerintahan segera
berjalan,’’ paparnya.
Berikut kutipan selengkapnya;
Memang sekarang bagaimana?
Kita
ngomong masalah negara dan bangsa ini, kalau begini terus kan kasihan
rakyat. Yang ribut itu kan senang-senang saja. Padahal seharusnya rakyat
yang diperhatikan. Kita harus rajin silaturahmi.
Silaturahmi
kita terputus karena ada pemilu, sampai sekarang belum habis-habis.
Kita prihatin, dalam keadaan begini sebetulnya kondisi kita rawan
sekali. Pihak luar akan senang melihat kita tidak kuat.
Bagaimana hubungan Anda dengan Prabowo Subianto?
Hubungan
saya dengan beliau baik-baik saja, dia kirim saya surat, ucapan
selamat menjadi menteri pertahanan. Dia kawan saya, saudara saya.
Walau
mungkin kita ada perbedaan politik, tapi persahabatan tidak boleh
putus. Kami tetap kawan. Pak Prabowo itu keras, menurut orang keras,
tapi sebetulnya lembut juga. Saya tahu, dia itu kawan saya betul,
satu angkatan.
O ya, apa fokus kebijakan pertahanan yang akan Anda bangun?
Fokus
kebijakan pertahanan yang akan dibangun pada pertahanan non fisik.
Pertahanan non fisik mencakup keterlibatan seluruh masyarakat Indonesia
dalam membela negara.
Konsep pertahanan non fisik yang dibangun
adalah bela negara massal dalam masyarakat. Aspek pertahanan fisik tak
berarti apa-apa tanpa dukungan pertahanan non fisik.
Apa aspek pertahanan non fisik itu?
Pertahanan
yang dilakukan oleh seluruh bangsa. Pertahan semesta seluruh
masyarakat terhadap bangsanya. Mengutip pernyataan Presiden pertama
Soekarno, aspek pertahanan fisik yakni tentara, tak akan berarti
tanpa rakyat. Hubungan tentara dan rakyat ibarat ikan dengan air.
Bayangkan ikan tanpa air, tinggal digoreng saja, he he he.
Artinya, sangat penting bela Negara dari masyarakat?
Ya,
sangat penting itu. Kita ambil contoh ya kehancuran Irak. Ketika Irak
dibombardir, tak ada satu pun negara Timur Tengah yang membantu.
Padahal,
betapa akrab Irak dengan negara-negara Timur Tengah saat sedang tak
berkonflik. Andaikan negara ini dihajar habis-habisan, saya yakin
negara tetangga tak akan membantu. Kecuali aset negara itu sendiri.
Karena itu, bela negara akan sangat penting.
Bagaimana mengenai bentrok Polri dan TNI yang sering terjadi?
Saya
prihatin ya. Sehari setelah kejadian itu, saya datang ke Batam. Saya
kumpulkan perwira TNI dari Angkatan Laut, Darat, dan Udara, serta
perwira Polisi di Batam.
Apa yang Anda sampaikan?
Saya
bicara panjang lebar. Kalau perwira satu kali ngomong langsung
mengerti. Tapi kalau di bawah nggak cukup satu kali. Harus selalu
diingatkan.
Apa saran Anda?
Saya sarankan lakukan apel terus, untuk mengingakan bahwa jangan sampai kita terpecah belah karena masalah sepele.
Oya, apakah Anda akan hadir kalau diundang DPR?
Kalau
diundang DPR, ya datang. Sebenarnya Presiden bukan melarang, tapi
belum waktunya. Karena Presiden ingin biar di DPR satu dulu.
Keluarnya
imbauan ini karena Presiden ingin menteri-menterinya tidak memihak
salah satu kubu yang berseteru di DPR. Makanya para menteri akan
datang ke DPR setelah kedua kubu benar-benar bersatu dan menjalankan
kesepakatan damai. ***
Tidak ada komentar:
Posting Komentar