BERBUAT BENAR ADALAH KEHARUSAN, BERBUAT TIDAK BENAR ADALAH KETIDAK HARUSAN

Selasa, 02 Desember 2014

Ryamizard Ryacudu: Presiden Ingin Menteri-menterinya Tak Memihak Salah Satu Kubu Di DPR

RMOL. Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu prihatin melihat elite politik masih ribut dan berselisih sampai sekarang. Rakyat ingin semua elite politik bersatu.

”Jangan berselisih terus lah. Ke­cuali masa bodo, nggak mau memikirkan negara ini. Kisruh terus menerus seperti ini mem­prihatinkan,” ujar Ryamizard Ryacudu kepada Rakyat Mer­deka, Jumat (28/15)

Bekas  Kepala Staf Angkatan Darat itu menekankan betapa pen­tingnya silaturahmi untuk membuat suasana menjadi damai dan tenteram.

Saya menyerukan untuk me­redam kericuhan dan cekcok yang masih terjadi sampai seka­rang ini harus segera diakhiri su­paya pemerintahan segera ber­jalan,’’ paparnya.

Berikut kutipan selengkapnya;

Memang sekarang bagai­mana?
Kita ngomong masalah negara dan bangsa ini, kalau begini terus kan kasihan rakyat. Yang ribut itu kan senang-senang saja. Padahal seharusnya rakyat yang diper­hati­kan. Kita harus rajin silaturahmi.

Silaturahmi kita terputus ka­rena ada pe­milu, sampai seka­rang belum ha­bis-habis. Kita prihatin, da­lam ke­adaan begini sebetul­nya kon­disi kita rawan sekali. Pihak luar akan senang melihat kita tidak kuat.

Bagaimana hubungan Anda dengan Prabowo Subianto?

Hubungan saya dengan beliau baik-baik saja, dia kirim saya su­rat, ucapan selamat menjadi men­teri pertahanan. Dia kawan saya, saudara saya.

Walau mungkin kita ada  perbedaan politik, tapi persahaba­tan tidak boleh pu­tus. Kami tetap kawan. Pak Pra­bowo itu keras, me­nurut orang ke­ras, tapi se­betulnya lembut ju­ga. Saya tahu, dia itu kawan saya betul, satu angkatan.

O ya, apa fokus kebijakan pertahanan yang akan Anda bangun?
Fokus ke­bijakan pertahanan yang akan dibangun pada pertahanan non fisik. Pertahanan non fisik mencakup keterlibatan seluruh ma­syarakat Indonesia dalam membela negara.

Konsep pertahanan non fisik yang dibangun adalah bela negara massal dalam masyarakat. Aspek pertahanan fisik tak berarti apa-apa tanpa dukungan pertahanan non fisik.

Apa aspek pertahanan non fisik itu?

Pertahanan yang dilakukan oleh seluruh bangsa. Pertahan se­mes­ta seluruh masyarakat terha­dap bangsanya. Mengutip per­nya­taan Presiden pertama Soe­kar­no, aspek pertahanan fisik yak­ni tentara, tak akan berarti tan­pa rakyat. Hubungan tentara dan rakyat ibarat ikan dengan air. Ba­yangkan ikan tanpa air, tinggal digoreng saja, he he he.

Artinya, sangat penting bela Negara dari masyarakat?
Ya, sangat penting itu. Kita am­bil contoh ya kehancuran Irak. Ke­tika Irak dibombardir, tak ada satu pun negara Timur Tengah yang membantu.

Padahal, betapa akrab Irak dengan negara-negara Timur Tengah saat sedang tak ber­kon­flik. Andaikan negara ini dihajar habis-habisan, saya yakin negara tetang­ga tak akan mem­bantu. Kecuali aset negara itu sen­diri. Karena itu, bela negara akan sangat penting.

Bagaimana mengenai ben­trok Polri dan TNI yang sering terjadi?
Saya prihatin ya. Sehari se­telah kejadian itu, saya datang ke Ba­tam. Saya kumpulkan perwira TNI dari Angkatan Laut, Darat, dan Udara, serta perwira Polisi di Batam.

Apa yang Anda sampaikan?

Saya bicara panjang lebar. Ka­lau perwira satu kali ngomong langsung mengerti. Tapi  kalau di bawah nggak cukup satu kali. Ha­rus selalu diingatkan.

Apa saran Anda?
Saya sarankan lakukan apel terus, untuk me­ngingakan bahwa jangan sampai kita terpecah belah karena masa­lah sepele.

Oya, apakah Anda akan hadir kalau diun­dang DPR?

Kalau diundang DPR, ya da­tang. Sebenarnya Presiden bukan melarang, tapi belum waktunya. Karena Presiden ingin biar di DPR satu dulu.

Keluarnya imbauan ini ka­rena Presiden ingin menteri-men­teri­nya tidak memihak sa­lah satu kubu yang berseteru di DPR. Ma­ka­nya para menteri akan datang ke DPR setelah kedua kubu be­nar-benar bersatu dan menjalan­kan kesepakatan damai. ***

Tidak ada komentar: