RMOL. Pegiat media sosial kaget mengetahui tahanan di rutan
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) bisa lolos membawa uang jutaan
rupiah ke dalam rutan.
Di jejaring sosial Twitter, account @mnsholikin terkejut mendengar tahanan korupsi bisa memasukan uang jutaan rupiah ke dalam rutan KPK.
Gilang cing, modus baru di penjara. Napi lain jangan ngikutin napi KPK ya,” kicaunya.
Account
@MartoArt kaget, mengetahui ada narapidana KPK menyembunyikan uang
jutaan rupiah dilepitan buku zikir di dalam rutan. Kok bisa terjadi
ya,” herannya.
Account @Adolf_Zog meminta, narapidana yang
menggunakan berbagai macam cara untuk memasukan uang ke dalam rutan
dihukum. Langsung pindahkan ke neraka saja biar dihukum Allah, hehe,
LOL,” sindirnya.
Account @asanrambo bergurau, mungkin tak lama lagi para tahanan KPK akan membuka toko sembako di dalam tahanan.
Uang banyak itu di dalam rutan buat apa? Buat jualan sembako ya?” tanyanya.
Account @angrab mempertanyakan, untuk keperluan apa uang yang diselundupkan para tahanan di dalam rutan KPK.
What. Buku zikir sebagai tumbal. Emang di dalam ada jajanan?” kicaunya.
Account
@wulankinanti mensinyalir, uang jutaan yang disembunyikan tahanan di
dalam buku zikir, akan dipergunakan untuk menyuap oknum petugas.
Jangan-jangan buat nyogok petugas, ehmmm,” katanya.
Account
@ErnaZahra menuding, tahanan KPK membawa uang banyak karena diperas
oknum petugas rutan. Wah jangan-jangan koruptor dikondisikan ya,”
tudingnya.
Account @HarryGreen75 mewanti-wanti pimpinan KPK
tidak menyepelekan peredaran uang di dalam rutan. Masa iya di rutan KPK
masih bisa berkorupsi?” kicaunya.
Account @AhmadGozali
menyayangkan, petugas rutan KPK kecolongan dengan aksi narapidana.
Kalau buku isi uang saja lolos, apalagi lagi cek atau surat berharga
lain,” kicaunya.
Account @sukajus meledek, tahanan KPK yang menyembunyikan uang di dalam buku agama.
Kalau ditanya petugas, alasan saja itu uang dikirim oleh Allah, haha,” guyonnya.
Di
Facebook, account Rus Fian kecewa, mengetahui tahanan KPK bisa
memasukan barang-barang yang semestinya dilarang berada di dalam rutan.
Kenapa udah di LP KPK masih aja ada yang melanggar,” sesalnya.
Facebooker
Sungkono Widodo Grys curiga dengan oknum petugas keamanan rutan KPK.
Dia khawatir, ada oknum petugas meminta uang dari tahanan.
Mungkin penjaga perlu diawasi pak,” katanya.
Facebooker
Jeff Rocksteady mengusulkan, narapidana koruptor yang ketahuan
menyelundupkan uang ke dalam rutan layak dihukum berat.
Hukum mati saja biar tidak melakukan penyuapan kepada petugas,” katanya.
Di
Kaskus, account Bangmamat mengatakan, sumber permasalahan suap di rutan
KPK adalah tahanan yang masih memiliki uang banyak. Gimana orang gak
mau korupsi, di dalem sel aja boleh bawa banyak uang,” katanya.
KPK
menemukan modus baru penyelundupan uang ke dalam rumah tahanan. Modus
itu berupa menyelipkan uang di dalam buku. Juru Bicara KPK Johan Budi
mengatakan, petugas KPK menemukan uang sebesar Rp 3,15 juta yang
diselundupkan di dalam buku zikir.
Dalam buku zikir ada juga di dalam, Rp 3.150.000,” ungkap Johan.
Modus
tersebut terungkap saat petugas KPK melakukan inspeksi mendadak di
rumah tahanan KPK. Namun, Johan mengaku tidak tahu siapa tahanan yang
menyimpan uang di buku zikir itu.
Selain itu, kata Johan, petugas juga menemukan buku setebal 1.000 halaman berjudul The Journey to the Memories of Old Greece
karangan Marc Jhonshon. Sekilas, tidak ada yang aneh dari buku
tersebut. Namun, setelah sampul buku dibuka, terlihat sebuah kotak
hitam dengan lubang kunci di depannya. Kotak hitam tersebut terbuat dari
besi yang diduga dijadikan tempat untuk menyelundupkan barang ke
tahanan. Kedalaman kotak tersebut sama dengan tebal buku.
Ada
larangan membawa buku kecuali hanya lima eksemplar. Dalam praktiknya
buku-buku yang disampaikan itu, kami temukan ada hal-hal seperti buku
ini,” katanya.
Johan mengatakan, para tahanan yang diketahui
menyelundupkan barang yang dilarang atau uang di tahanan tidak dikenakan
sanksi. Para petugas hanya akan mengamankan barang dan uang tersebut.
Dengan ini, kami meningkatkan pengawasan barang-barang untuk tahanan,” ujar Johan. ***
Tidak ada komentar:
Posting Komentar